Setelah disunat, anak jangan teegesa-gesa naik sepeda

id Usia sunat, naik sepeda setelah sunat, khitan

Setelah disunat, anak jangan teegesa-gesa naik sepeda

Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin memberikan sertifikat khitan kepada peserta sunatan masal di Kelurahan Pejaten Barat di Jakarta, Sabtu (24/12/2022). ANTARA/Yoanita HD.

Jakarta (ANTARA) - Dokter bedah menyarankan pasien yang baru dikhitan hendaknya mengurangi aktivitas yang menimbulkan gesekan seperti naik sepeda, naik motor atau menunggang kuda selama satu pekan.

"Jangan sampai luka jahitan kembali terbuka karena ada gesekan dengan sadel," kata pakar bedah anak subspesialis bedah digestif anak dr. Yessi Eldiyani, Sp.B.A., Subsp. D.A., (K) melalui keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.

Yessi yang tergabung dalam Perkumpulan Spesialis Bedah Anak Indonesia (Perbani) juga menyarankan pasien menggunakan celana dalam yang lebih longgar atau celana dalam sunat.

Hal lain yang juga dia sarankan yakni membersihkan sisa air setelah berkemih dengan tisu atau kasa khususnya pada tiga hari pertama setelah disunat.

Yessi mengatakan setelah tindakan sunat atau khitan, pasien akan mengalami beberapa reaksi jangka pendek yang tidak membahayakan sehingga tak perlu dikhawatirkan. Reaksi tersebut salah satunya rasa ngilu pada kepala penis yang baru dikhitan.

"Hal tersebut wajar terjadi karena kepala penis menjadi lebih sensitif terhadap sentuhan atau ketika kontak dengan celana dalam," kata dia.

Rasa ngilu akan berangsur-angsur berkurang dalam kurun waktu dua hingga empat minggu.

Usia terbaik disunat

Menurut Yessi dari sisi medis, tidak ada usia tertentu yang dipandang optimal untuk melakukan prosedur khitan. Jika tidak ada masalah atau indikasi medis tertentu, khitan dapat dilakukan kapan saja.

 
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter sarankan pasien kurangi naik sepeda sepekan setelah dikhitan
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024