Bantul (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan 100 tangki berisi air bersih untuk mengantisipasi kesulitan air di daerah ini saat musim kemarau 2014.
"Seperti pengalaman tahun-tahun sebelumnya bahwa untuk menghadapi musim kemarau kami anggarkan droping air bersih, tahun ini minimal ada 100 tangki air bersih yang disiapkan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto, Selasa.
Menurut dia, pihaknya akan mendapat bantuan droping air bersih dari lembaga perbankan seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Bantul dan sejumlah lembaga perbankan melalui program sosial perusahaan dalam mengatasi kekeringan di daerah ini.
"Sudah menjadi tradisi setiap tahun ada bantuan dari pihak ketiga. Harapannya bisa mengurangi dampak yang diakibatkan dari musim kemarau, seperti kesulitan air bersih terutama di daerah perbukitan," katanya.
Ia mengatakan, beberapa daerah di Bantul yang warganya berpotensi dilanda kesulitan air bersih saat kemarau di antaranya wilayah Kecamatan Dlingo, Piyungan dan sebagian Kecamatan Imogiri karena letaknya di perbukitan.
"Sebenarnya di daerah itu bukan tidak ada air sama sekali, melainkan tetap ada namun hanya untuk kebutuhan mandi cuci kakus. Mereka mengalami kesulitan untuk mendapat air untuk dikonsumsi," katanya.
Namun demikian, kata dia, sampai saat ini pihaknya belum menerima permohonan dari warga terkait droping air bersih, karena tempat penampungan air yang terdapat di wilayah perbukitan itu masih bisa mendapat pasokan dari sumber mata air setempat.
"Informasi dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) Yogyakarta, sebenarnya pada periode Mei-Juni ini sudah saatnya memasuki musim kemarau. Hanya karena ada perubahan iklim, mengakibatkan masih turun hujan," katanya.
Ia juga mengatakan, karena ada perubahan iklim ini maka diperkirakan musim kemarau tahun ini akan berlangsung lama dan menurut informasi dari BMKG, musim kemarau akan berlangsung hingga 2015.
"Justru saat ini yang juga kami waspadai adalah potensi angin kencang pada saat pancaroba (perubahan musim) seperti ini, karena terbukti di wilayah Kabupaten Sleman beberapa waktu lalu ada angin kencang," katanya.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Pengasuh Ponpes Krapyak Bantul menyerukan jaga persatuan usai Pemilu 2024
Jumat, 26 April 2024 14:32 Wib
Program Padat Karya di Bantul diproyeksikan serap 8.000 tenaga kerja
Jumat, 26 April 2024 11:40 Wib
Bawaslu Bantul mengawasi pembentukan anggota PPK untuk Pilkada 2024
Kamis, 25 April 2024 18:12 Wib
KPU Bantul buka pendaftaran PPK Pilkada 2024
Kamis, 25 April 2024 13:18 Wib
Bupati Bantul sebut otonomi daerah untuk kesejahteraan dan demokrasi
Kamis, 25 April 2024 13:16 Wib
Pemkab Bantul serahkan sertifikat hasil konsolidasi tanah kepada warga
Rabu, 24 April 2024 18:51 Wib
Usaha lansia pengrajin tas rajut di Bantul, DIY, peroleh bantuan
Rabu, 24 April 2024 5:23 Wib
Bawaslu Bantul melakukan pembentukan panwascam untuk Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 19:12 Wib