Petani resah akibat padi kering muncul kutu

id petani resah akibat

Petani resah akibat padi kering muncul kutu

Ilustrasi petani sedang merontokkan padi hasil panennya untuk mendapatkan gabah (Foto antaranews.com)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Kalangan petani Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, resah akibat hasil panen padi kering yang disimpan di gudang beberapa bulan terakhir muncul kutu.

Salah seorang petani warga dusun Mojosari, Harmanto di Gunung Kidul, Senin, mengatakan panen Maret lalu yang disimpan di gudang penyimpanan di rumahnya sudah ada kutunya. "Ada 20 karung yang sudah dimakan kutu," kata Harmanto.

Menurut dia, kondisi ini baru pertama kali ditemukan. Dia heran dengan kondisi gabah setelah dijemur kemudian disimpan dalam karung dan dimasukkan ke gudang gabah dalam rumah. "Belum pernah terjadi selama hidup, baru sekali ini," katanya.

Takut gabah mereka habis dimakan kutu, mereka memilih membawa gabah mereka ke penggilingan padi dan menjual beras. Harmanto mengatakan Kondisi ini ternyata juga dialami oleh warga lainnya. "Kami terpaksa menggiling gabah kami menjadi beras semua dan menjulanya," katanya.

Hal senada dikatakan warga Playen 1, Giyono mengatakan dirinya terpaksa menjual gabah dalam bentuk beras. Selama ini menurutnya gabah digunakan sebagai cadangan bahan pangan.

"Terpaksa saya jual dari pada habis dimakan kutu, padahal jarang menjual beras karena untuk cadangan makan," katanya.

Ia mengaku mengetahui kondisi gabah rusak, saat awal Agustus lalu, saat warga lainnya mengeluhkan hal yang sama. "Saya mencoba menjemur tetapi tetap ada kutunya," kata dia.

Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Gunung Kidul Sumarno menduga kasus kutu yang menyerang gabah kurang kering saat dijemur sebelum dimasukkan ke gudang. "Kemungkinan petani kurang kering saat menjemur," kata dia.

Namun demikian, pihaknya akan berkoordinasi dengan petugas di tingkat kecamatan untuk melakukan pengamatan, dan ditemukan terkait kutu yang menyerang gabah. "Kami akan berkoordinasi dengan petugas kecamatan untuk mencari solusi," katanya.

(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024