XT-Square ubah strategi pemasaran Blok C2

id xt-square ubah

XT-Square ubah strategi pemasaran Blok C2

XT-Square (Foto Antara)

Jogja (Antara Jogja) - Manajemen pasar seni dan kerajinan XT-Square mengubah strategi pemasaran dan sistem sewa di Blok C2 yaitu dari penyewa oleh banyak tenant menjadi penyewa tunggal.

"Berkaca dari sistem sewa yang sudah diterapkan di blok-blok lain yaitu dengan banyak penyewa, kami menilai akan lebih efisien jika blok bangunan C2 disewakan ke penyewa tunggal," kata Direktur Operasional dan Pemasangan PD Jogjatama Vishesha selaku pengelola XT-Square Widihasto Wasana Putra di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, sejak dipasarkan pada Maret, sudah ada tiga calon penyewa yang berminat menggunakan bangunan dengan 64 kios tersebut, namun harga yang diajukan oleh calon penyewa belum sesuai dengan harga sewa yang ditawarkan manajemen.

"Kami masih terus tunggu. Harapannya, tidak sampai akhir tahun sudah ada penyewa yang berminat," katanya.

Ia mengatakan menyadari bahwa pasar seni dan kerajinan tersebut belum memiliki posisi tawar yang menarik minat banyak penyewa.

Meskipun demikian, lanjut Widihasto, manajemen akan melakukan seleksi terhadap calon penyewa yang akan memanfaatkan blok bangunan itu.

"Kami berharap, blok tersebut dimanfaatkan untuk menjual barang-barang yang bisa mendukung pariwisata di Yogyakarta seperti berjualan oleh-oleh, batik, atau fashion lainnya," katanya.

Ia menyebut, sistem sewa per kios oleh banyak tenant tersebut memiliki kelemahan, di antaranya tidak banyak kios yang buka sehingga bisa mempengaruhi usaha manajemen untuk membentuk citra XT-Square sebagai pasar seni dan kerajinan di Yogyakarta.

"Jika satu blok bangunan itu disewa oleh seorang penyewa saja, maka kami yakin upaya membentuk citra pasar seni dan kerajinan itu akan lebih mudah. Perhitungan biaya sewa juga lebih mudah," katanya.

Selain terus mempromosikan pasar seni dan kerajinan, Widihasto mengatakan pihaknya akan menambah daya tarik XT-Square di antaranya menambah inovasi baru yaitu memasang patung tokoh-tokoh terkenal dunia.

"Rencana itu sudah ada, namun ternyata pembuatan patung membutuhkan waktu yang cukup lama. Lokasinya pun sudah disiapkan, bahkan kami sudah mengatur alur pengunjung sehingga melewati kios-kios kerajinan," katanya.

Ia menambahkan, berbagai kegiatan pameran juga akan dilakukan di antaranya pameran batu mulia dari seluruh Indonesia pada awal September.

(E013)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024