Bantul (Antara Jogja) - Sistem Informasi Data Pemilih Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menolak sekitar 13.000 data pemilih hasil pemutakhiran secara manual oleh petugas data pemilih.
"Memang ada data-data yang tidak terunggah dalam portal Sidalih (Sistem Informasi Data Pemilih) KPU Bantul, itu karena data pemilih ganda, sudah meninggal dunia dan pindah domisili, jumlahnya sekitar 13 ribuan," kata Komisioner KPU Bantul, Arif Widayanto di Bantul, Sabtu.
Menurut dia, dalam menetapkan Daftar Pemilih Sementara (DPS) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015 Bantul beberapa hari lalu, pihaknya terlebih dulu mengunggah ke portal sidalih terhadap data yang dimutakhirkan secara manual oleh petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) seluruh Bantul.
Namun demikian, kata dia, data pemilih yang diperoleh dalam portal sidalih KPU Bantul berjumlah 685.920 pemilih, lebih sedikit dengan selisih sekitar 13.000 data pemilih dari angka pemilih sementara yang direkapitulasi di 17 kecamatan se-Bantul.
"Jika diprosentase data 13 ribu data pemilih yang ditolak sistem itu sekitar dua persen dari DPS Pilkada. Data di portal sidalih ini nantinya yang akan menjadi acuan untuk menentukan daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada 2 Oktober nanti," katanya.
Arif mengatakan, penggunaan server sidalih dalam melakukan verifikasi data pemilih merupakan cara yang efektif, sebab apabila terdapat data ganda apakah kesamaan nama dan alamat, nomor kartu tanda penduduk (KTP) sama maka secara otomatis sistem menolak.
"Kalau ada data sama misalnya nomor KTP dan NIK (nomor induk kependudukan) dimasukkan dalam sistem, secara otomatis akan terdeteksi, namun kalaupun ada nama sama namun nomor KTP atau NIK beda tetap bisa masuk," katanya.
Sementara itu, menurut dia, DPS Pilkada Bantul yang ditetapkan sebanyak 685.920 pemilih itu, angkanya lebih sedikit dibandingkan dengan daftar penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) yang berasal dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Bantul.
"Lebih rendah dari DP4, karena bisa jadi ada yang sudah meninggal dunia masih terdata, jadi DPS ini merupakan data yang diperbaharui secera berkesinambungan dan langsung cek ke lapangan," kata Komisioner KPU Bantul dari Divisi Teknis dan Penyelenggaraan ini.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Pengasuh Ponpes Krapyak Bantul menyerukan jaga persatuan usai Pemilu 2024
Jumat, 26 April 2024 14:32 Wib
Program Padat Karya di Bantul diproyeksikan serap 8.000 tenaga kerja
Jumat, 26 April 2024 11:40 Wib
Bawaslu Bantul mengawasi pembentukan anggota PPK untuk Pilkada 2024
Kamis, 25 April 2024 18:12 Wib
KPU Bantul buka pendaftaran PPK Pilkada 2024
Kamis, 25 April 2024 13:18 Wib
Bupati Bantul sebut otonomi daerah untuk kesejahteraan dan demokrasi
Kamis, 25 April 2024 13:16 Wib
Pemkab Bantul serahkan sertifikat hasil konsolidasi tanah kepada warga
Rabu, 24 April 2024 18:51 Wib
Usaha lansia pengrajin tas rajut di Bantul, DIY, peroleh bantuan
Rabu, 24 April 2024 5:23 Wib
Bawaslu Bantul melakukan pembentukan panwascam untuk Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 19:12 Wib