Kepala Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (KPMPT) Gunung Kidul Aziz Saleh di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan investasi untuk bidang pariwisata setiap tahunnya terus meningkat seiring mengingkatnya jumlah kunjungan wisata.
"Sejak tiga tahun terakhir, nilai investasi sektor pariwisata terus meningkat," katanya.
Ia mengatakan investasi dalam bidang pariwisata masih terbuka lebar karena minimnya sarana dan prasarana pendukung pariwisata. Hal itu terlihat dari kajian masih minimnya wisatawan yang menginap di Gunung Kidul.
"Dari total pengunjung, tidak lebih dari 10 persen total wisawatan yang menginap di Gunung Kidul," katanya.
Aziz mengatakan selain produk wisata, investasi lainnya seperti peternakan, perikanan serta tas di wilayah Gunung Kidul. Nilai investasinya pun cukup besar, mencapai sekitar Rp180 miliar. Pihaknya terus mendorong investasi dalam sektor lain. Harapannya, investasi yang masuk akan membawa dampak positif bagi perekonomian.
"Kami terus tawarkan kepada pengusaha untuk menanamkan investasinya di Gunung Kidul," katanya.
Dia mengatakan upaya yang dilakukan ialah dengan memudahkan dari sisi regulasi dan menciptakan iklim investasi yang baik di Gunung Kidul.
"Kami memberikan kemudahan dari sisi regulasi, dan melakukan promosi baik di dalam dan luar negeri," katanya.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Gunung Kidul Edi Susilo mendukung langkah pemkab untuk membuka investasi. Namun demikian budaya lokal harus tetap dijaga seiring pembangunan lokasi wisata.
"Jangan sampai arah pembangunan malah menjadikan Gunung Kidul keluar rel dari kebudayaan asli," katanya.
Dia berharap investor yang masuk membawa kesejahteraan bagi masyarakat Gunung Kidul.
"Nantinya investor bisa membawa dampak positif bagi perekonomian," katanya.***1***
(KR-STR)
