Disperindag diminta intervensi potensi kenaikan harga sembako

id sembako

Disperindag diminta intervensi potensi kenaikan harga sembako

Ilustrasi (Foto ANTARA/Silverius Guntur/Ags/12)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Lembaga Konsumen Yogyakarta berharap Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan berinisiatif melakukan intervensi saat harga kebutuhan pokok merangkak naik menjelang Ramadhan hingga Idul Fitri 1437 Hijriah.

"Langkah antisipasi untuk mengendalikan harga (sembako, red) melalui intervensi harus selalu dilakukan sebelum lonjakan harga terjadi," kata Ketua Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY) Saktya Rini Hastuti di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, pelaksanaan pasar murah serta operasi pasar yang dilakukan pemda melalui Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) DIY setiap memasuki bulan puasa masih belum efektif untuk mengendalikan harga.

"Dampaknya hanya sesaat dan hanya dirasakan kalangan tertentu saja," kata dia.

Tanpa adanya intervensi dari pemerintah berupa regulasi patokan harga maka potensi kenaikan harga kebutuhan bahan pokok akan susah dikendalikan.

"Apabila pemerintah berpihak terhadap kepentingan konsumen, maka harga jangan hanya diserahkan terhadap mekanisme pasar saja," kata dia.

Lonjakan harga kebutuhan pokok biasanya bukan hanya disebabkan oleh permintaan yang tinggi, namun juga dapat disebabkan faktor psikologi masyarakat menghadapi momentum Ramadhan hingga Lebaran.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan pelaksanaan pasar murah mulai 30 Mei- 24 Juni 2016 di sejumlah kecamatan di daerah ini untuk menekan potensi kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadan 1437 Hijriah.

"Beberapa hari menjelang Ramadan kami mulai menggelar pasar murah untuk menstabilkan harga bahan pokok yang biasanya melonjak selama puasa hingga lebaran," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Budi Antono.

Pelaksanaan pasar murah tahun ini, kata dia, akan dilakukan di sejumlah kecamatan pada tiga kabupaten, yakni Kabupaten Bantul, Kulon Progo, dan Gunung Kidul.

Sejumlah komoditas yang akan dijual di pasar murah yaitu lima bahan pokok utama, seperti gula pasir, minyak goreng, telur ayam, beras, serta daging ayam.

Berdasarkan pemantauan harga bahan pokok Oleh Disperindag DIY di Pasar Beringharjo, Pasar Demangan, dan Pasar Kranggan Yogyakarta per 20 Mei 2016 sejumlah harga kebutuhan pokok mulai mengalami kenaikan jika dibandingkan pada awal Mei 2016.

Harga gula pasir mengalami kenaikan dari Rp13.666 menjadi Rp15.000 per kg, minyak goreng sawit dari Rp11.400 per liter menjadi Rp11.733 per liter, cabai merah keriting dari Rp16.333 menjadi 17.333 per kg, cabai merah besar dari Rp15.333 per kg naik menjadi 19.000 per kg.

Bawang merah dari Rp36.666 per kg menjadi Rp37.000 per kg, bawang putih dari Rp33.666 menjadi Rp36.000 per kg dan telur ayam broiler dari Rp18.500 per kg menjadi Rp19.166 per kg.
L007