Masyarakat diminta konsumsi ikan pengganti daging sapi

id ikan

Masyarakat diminta konsumsi ikan pengganti daging sapi

ilustrasi (Foto ANTARA/Rika Permatasari/ags/16) ()

Kulon Progo (Antara Jogja) - Bupati Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Hasto Wardoyo meminta masyarakat mengkonsunsi ikan mensiasati tingginya harga daging sapi Rp120 ribu per kilogram di pasar tradisional.

Hasto di Kulon Progo, Jumat, mengatakan masyarakat harus mengubah cara pandang dan perilaku masyarakat.

"Secara Kesehatan, ikan jauh lebih sedikit mengandung lemak jenuh, bahkan ikan mengandung DHA yang sangat berguna untuk meningkatkan kecerdasan," kata Hasto.

Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk untuk tidak beli daging sapi, lebih baik beralih ke ikan, bila sebelumnya mengkonsumsi daging sapi, disiasati dengan mengkonsumsi ikan, baik ikan tangkap dari laut maupun ikan budi daya air tawar.

"Untuk orang yang berumur 33 tahun ke atas, konsumsi ikan lebih baik karena sedikit lemak jenuh, bagi ibu hamil dan anak-anak juga akan meningkatkan kecerdasan anak," katanya.

Pedagang daging sapi Pasar Wates Milah mengatakan harga daging sapi mengalami kenaikan Rp5.000 hingga Rp6.000 per kilogram dari Rp115 ribu menjadi Rp120 ribu per kilogram sejak Februari karena rumah pemotong hewan kesulitan mendapatkan sapi.

Ia mengatakan rumah pemotong hewan kesulitan mendapat sapi yang akan dipotong, sehingga mereka menaikkan harga daging sapi.

"Dulu, harga daging sapi hanya naik saat akan lebaran, tetapi beberapa tahun terakhir harga daging sapi mengalami kenaikan lima hingga enam kali dalam satu tahun," kata Milah.

Meski harga daging sapi tinggi, ia mengatakan dirinya mampu menjual daging angara 15 kg hingga 25 kg setiap harinya. Kalau ramai masyarakat hajatan, dirinya mampu menjual daging di atas 25 kg.

"Permintaan daging sapi masih normal antara 15 hingga 25 kg per hari. Kemungkinan harga daging sapi akan naik kembali menjelang ramadan dan lebaran," katanya.

Selanjutnya, pedagang daging ayam Pasar Wates Sumi mengatakan harga daging ayam mengalami penurunan Rp1.000 per kg dari Rp28 ribu menjadi Rp27 ribu karena permintaan turun dan tidak ada masyarakat yang mengadakan hajatan, serta ketersediaan ayam potong melimpah.

"Penurunan harga daging ayam terjadi dalam dua hari terakhir. Harga daging ayam tidak dapat ditebak setiap harinya," kata dia. 

KR-STR