Bantul benahi penataan letak produk Pasar Gabusan

id Pasar Gabusan

Bantul benahi penataan letak produk Pasar Gabusan

Sepi pembeli Endang (62) sedang menunggu calon pembeli di toko kerajinan miliknya yang berada di Pasar Seni Gabusan jalan Parangtritis KM 9,5 Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogakarta, Rabu (28/10). Pedagang kerajainan yang berada di pasar seni gabusan m

Bantul (Antara Jogja) - Pengelola Pasar Seni Gabusan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan membenahi penataan letak produk di Pasar Seni Gabusan untuk memperbaiki tampilan pasar yang menjual aneka kerajinan khas daerah tersebut.

"Kami akan benahi tata letak produk Pasar Seni Gabusan, misalnya bagian los depan dari yang dulunya hanya produk kerajinan kulit, namun dikombinasikan dengan produk lain," kata Manajer Pasar Seni Gabusan (PSG) Bantul, Wiwit Dananto, Sabtu.

Menurut dia, pembenahan tata letak produk kerajinan yang dijual di pasar seni milik pemerintah kabupaten (Pemkab) Bantul tersebut bertujuan mendongkrak penjualan produk di los-los maupun stan yang dibuka para perajin Bantul.

Ia mengatakan, sebab pasar yang menampung puluhan perajin setempat dan terletak di Jalan Parangtritis tersebut selama ini tingkat kunjungannya masih sepi, sehingga perlu ada strategi agar pengunjung tidak hanya tertarik berkunjung tetapi berbelanja.

"Kami juga akan memperbaiki fasilitas kuliner yang ada di PSG, karena selama ini (pembeli) rata-rata masih berdasarkan pesanan saja. Produk oleh-oleh makanan juga akan kami kembangkan," katanya.

Berkaitan dengan pembenahan desain PSG Bantul itu, pihaknya sudah sering melakukan pertemuan dan koordinasi dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) setempat.

"Dari dekranas juga mempunyai stan kerajinan di bagian depan PSG, para perajin di PSG juga merupakan anggota dekrasnas. Kami rencananya juga akan membagun sebuah showroom yang dikombinasikan," katanya.

Sementara itu, berdasarkan data kunjungan ke PSG sejak Januari sampai Juni berjumlah 29.976 orang, dengan parkir kendaraan roda dua 7.978 motor, roda empat 3.678 mobil dan bus 255 kendaraan. Sedangkan omset transaksi di PSG Bantul sekitar Rp729 juta.

Sedangkan kendaraan yang masuk dan parkir di PSG, kata dia, belum dikenai biaya, karena masih menunggu dasar hukum dari Pemkab Bantul untuk menarik retribusi parkir. "Untuk kapasitas parkir kendaraan bisa mencapai sekitar 100 bus masuk," katanya.

(KR-HRI)