Bantul deteksi penyakit hewan kurban sejak dini

id Bantul deteksi penyakit hewan kurban sejak dini

Bantul deteksi penyakit hewan kurban sejak dini

Ilustrasi, hewan kurban sapi. (Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto) (antara)

Bantul, (Antara Jogja) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendeteksi penyakit atau masalah kesehatan hewan kurban yang akan disembelih pada Idul Adha 1437 Hijriah sejak dini.

"Saya sudah perintahkan teman-teman dokter puskeswan (pusat kesehatan hewan) untuk aktif mendatangi para peternak, karena saya ingin jika penyakit hewan kurban bisa diketahui agak dini," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Minggu.

Dia menjelaskan para dokter kesehatan hewan yang tersebar di 10 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskeswan Bantul diminta aktif mendatangi dan memeriksa kesehatan ternak, baik sapi maupun kambing, tidak hanya menunggu peternak datang ke UPT.

Dengan demikian, kata dia, jika ada penyakit atau masalah kesehatan hewan kurban bisa diketahui sejak dini, dan segera diupayakan penanganannya agar saat penyembelihan hewan kurban yang jatuh pada September nanti tidak ada hewan yang tidak memenuhi syarat.

"Tidak hanya menunggu ternaknya datang, namun mendatangi, supaya kalau ada ternak sakit dan berpengaruh dengan kesehatan manusia yang mengonsumsinya bisa diantisipasi jangan sampai terjadi saat Idul Adha," katanya.

Ia mengatakan sejumlah penyakit hewan kurban yang sering dijumpai, di antaranya cacing hati, bahkan hingga penyakit antraks yang didatangkan dari suatu daerah tertentu.

"Yang paling pokok penyakit antraks, tetapi kalau di Bantul tidak ada (sapi antraks), namun tetap perlu diantisipasi terutama penyakit ternak itu. Sehingga harapannya pada waktu disembelih benar-benar dalam kondisi sehat," katanya.

Pada Idul Adha tahun lalu, jumlah hewan kurban yang dipotong di Bantul 4.715 sapi, kambing 4.404 ekor, dan domba 5.202 ekor dengan jumlah pemotongan di 1.711 lokasi.


(T.KR-HRI)