Bantul bidik China dan Timteng ekspor kerajinan

id ekspor kerajinan

Bantul bidik China dan Timteng ekspor kerajinan

Produk kerajinan gerabah Kasongan (Foto Antara/Noveradika)

Bantul (ANTARA Jogja) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menbidik pasar China dan Timur Tengah untuk meningkatkan ekspor kerajinan dari daerah ini.

"Peluang ekspor kerajinan ke China dan Timur Tengah (Timteng) mulai terlihat, kami akan perluas pasar ekspor kerajinan ke negara tersebut," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul Sahadi, Kamis.

Menurut dia, ekspor kerajinan ke Eropa dan Amerika sejak beberapa tahun terakhir atau pascakrisis ekonomi yang melanda negara tersebut mengalami penurunan sehingga untuk mengimbangi ekspor kerajinan perlu diperluas.

"Meski ekspor ke Eropa dan Amerika turun, namun kami berharap ekspor kerajinan ke China dan Timteng meningkat," katanya.

Ia menyebutkan, nilai ekspor kerajinan produksi perajin Kabupaten Bantul, selama 2011 sebesar Rp41,848 juta dolar AS, mengalami kenaikan sekitar 20 persen jika dibanding ekspor pada 2010 sebesar 33,479 juta dolar AS.

Menurut dia, selama 2012 pihaknya belum bisa menyebutkan nilai transaksi ekspor karena data masih berada di pemerintah provinsi (Pemprov) DIY, namun pihaknya memperkirakan ada peningkatan.

"Ekspor kerajinan pada 2010-2011 dari segi tonase menurun, namun dari segi nilai transaksi naik. Kami harapkan ekspor kerajinan di tahun mendatang naik baik dari segi tonase dan nilai transaksi," katanya.

Ia mengatakan, untuk mewujudkan peningkatan ekspor kerajinan tersebut, pihaknya tahun depan akan mengirimkan beberapa perajin dan pengusaha untuk pameran ke China.

"Kalau tahun ini hanya dua perajin yang kami kirim untuk pameran ke China, maka untuk tahun depan ditambah, rencananya ada delapan perajin dan pengusaha yang kami fasilitasi pameran ke China," katanya.

China merupakan negara dengan jumlah penduduk yang besar mencapai sebanyak 2 miliar, lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk di negara-negara Eropa dan Amerika.

"Ada peluang untuk ekspor ke China, bahkan akan eksis, karena dari sekitar dua miliar penduduk China, kehidupannya hampir sama dengan kita, sehingga ini potensial dan harus ditangkap peluangnya," katanya.

(KR-HRI)