BNPB prediksi bencana hidrometeorologi akan mendominasi 2013

id banjir

BNPB prediksi bencana hidrometeorologi akan mendominasi 2013

Ilustrasi banjir (antaranews.com)

Jakarta (ANTARA Jogja) -  Badan Nasional Penanggulangan Bencana memprediksi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, kekeringan, kebakaran lahan hutan, dan puting beliung akan mendominasi selama 2013.

"BMKG menyatakan musim hujan normal. Hingga Mei 2013 kondisi hujan normal (50 persen), El Nino (32 persen), La Nina (18 persen). Sulawesi Tenggara, NTT, dan NTB curah hujan di bawah normal yaitu 10 sampai 15 persen,"  kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis malam.

Ia mengatakan puting beliung berpotensi hingga Maret-April 2013. Banjir dan longsor berpotensi terjadi hingga Maret 2013. Puncak banjir dan longsor pada Januari-Februari 2013. Sebanyak 315 kabupaten/kota dengan penduduk 60,9 juta jiwa tinggal di daerah rawan sedang hingga tinggi banjir di Indonesia.

"Sedangkan untuk longsor terdapat 270 kabupaten/kota dengan penduduk 124 juta jiwa yang berada di daerah rawan sedang-tinggi longsor," kata dia.

Menurut dia, kebakaran lahan dan hutan selama musim kemarau berpotensi terjadi di 8 provinsi langganan seperti Sumut, Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalteng, Kalsel, dan Kaltim. Sedangkan kekeringan berpotensi selama Agustus-Oktober di Jawa, Bali, NTT dan daerah-daerah yang defisit air.

Di sisi lain, ia mengatakan bencana gempa bumi tidak dapat diprediksi karena bersifat mendadak.

"Potensi gempa terdapat di daerah-daerah rawan gempa," kata

Menurut dia, terdapat 386 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk 157 juta jiwa yang tinggal di daerah rawan tinggi dan sangat tinggi dari bahaya gempa bumi di Indonesia.

"Sumber gempa berada pada daerah subduksi dan sesar di daratan," ujar dia.

Sedangkan tsunami sangat ditentukan oleh gempabumi seperti magnitude, kedalaman, dan sumber gempa.

"Sumber tsunami yaitu pada zona subduksi, intra plate, erupsi gunung  di laut, dan tsunami dari luar wilayah Indonesia," kata dia.

Selama tahun 1629-2012 terdapat sekitar 172 tsunami di Indonesia. Potensi tsunami terdapat 233 kabupaten/kota dengan penduduk 5 juta jiwa berada pada daerah rawan tsunami di Indonesia.

Ia mengatakan erupsi gunungapi tidak dapat diprediksikan untuk jangka panjang. Beberapa wakak letusan gunungapi telah berubah.

"Saat ini terdapat 6 gunung status siaga/level III seperti Raung, Rokatenda, Sangeangapi, Lokon, Karangetang, Ijen. Sebanyak 13 status Waspada/level II yaitu Gamalama, Bromo, Talang, Krakatau, Kerinci, Gamkonora, Ibu, Papandayan, Ili Lewotolo, Sinabung, Dukono, Semeru, Merapi," kata dia.

Sementara Gunung Lokon diperkirakan masih memiliki energi untuk terjadi letusan seperti selama ini.
(A063)