Populasi ternak sapi Kulon Progo turun

id populasi ternak sapi

Populasi ternak sapi Kulon Progo turun

Ilustrasi populasi peternak sapi di Kulon Progo menurun akibat harga sapi yang sempat anjlok. (Foto antaranews.com)

Kulon Progo (ANTARA Jogja) - Populasi ternak sapi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami penurunan yang menyebabkan pedagang sapi kesulitan mencari sapi.

"Populasi sapi mengalami penurunan, sehingga pedagang memberi harga sapi dengan harga tinggi bahkan tidak wajar," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dinas Kepenak) Kulon Progo, Nur Syamsu Hidayat, Selasa.

Ia mengatakan, berdasarkan sensus ternak Juni 2011, populasi sapi sebanyak 65 ribu ekor, namun pada Juni 2012 tercatat tinggal 52 ribu ekor. Pada Juni hingga Desember sedikit demi sedikit sudah meningkat menjadi 56.914 ekor.

Dia mengatakan, poPulasi ternak yang paling tinggi masih didominasi lima kecamatan yakni Sentolo, Pengasih, Lendah dan Panjatan.

Tingginya populasi di empat kecamatan ini didukung melimpahnya ketersediaan pakan ternak yang melimpah sepanjang tahun seperti jerami hingga rumput gajah.

Populasi ternak sapi pada 2011 di Kecamatan Sentolo ini mencapai 10.915 ekor, Kecampatan Pengasih sebanyak 8.547 ekor, Kecamatan Panjatan sebanyak 8.429 ekor dan Kecamatan Lendah sebanyak 8.909 ekor.

Akibatnya penurunan popukasi, kata dia, kenaikan harga sapi yang cukup tinggi pada Januari ini. Harga per kilogram berat badan sapi hidup Rp 27 ribu (sebelum Desember) naik menjadi Rp 39 ribu pada Januari.

"Kami sudah mengingatkan dan mengimbau pedagang agar menjaga kondisi harga. Semestinya harga wajar per kg berat badan sapi hidup antara Rp 32 ribu hingga Rp 34 ribu, sehingga semua bisa untung baik pedagang, peternak, maupun konsumen," kata Syamsu.

Menurut Syamsu, penurunan populasi sapi di Kulon Progo terjadi akibat anjloknya harga sapi beberapa tahun lalu. Kondisi itu menyebabkan banyak peternak yang menjual sapinya karena merasa rugi bila terus mempertahankannya akibat biaya produksi yang lebih besar.

"Saat ini Dinas melakukan berbagai upaya untuk kembali meningkatkan populasi sapi," kata dia.

Untuk mendorong populasi ternak sapi di Kulon Progo, kata dia, Dinas Kepenak memberikan insentif untuk sapi bunting dengan inseminasi buatan.

Selain itu juga penyelamatan sapi betina produktif, terkait maraknYa penjualan sapi betina ke rumah pemotongan hewan di Yogyakarta.

"Insentif ini diberikan bertujuan supaya peternak bertahan dengan adanya sapi impor," kata dia.

(KR-STR)