Harga gabah di Gunung Kidul naik

id gabah

Harga gabah di Gunung Kidul naik

Gabah Kering Giling (antaranews.com)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Harga gabah di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, naik karena tidak ada panen dan persediaan di tingkat petani menipis.

Seorang pemilik jasa penggilingan gabah sekaligus penjual gabah di Kecamatan Wonosari, Ariyadi di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan ada kenaikan harga gabah kering dari sebesar Rp4.000 per kg-Rp4.500/kg naik menjadi Rp5.000 per kilogram.

"Kenaikan harga gabah sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir," katanya.

Ia mengatakan, saat kemarau sebagian besar petani tidak menjual hasil panennya karena lahan tidak ditanami atau hanya ditanami palawija. Hal ini membuat harga gabah mengalami peningkatan.

"Kenaikan harga gabah kemungkinan disebabkan stok gabah yang dimiliki para petani ini mulai menipis yang mengakibatkan harga gabah terus merangkak naik," katanya.�

Ariyadi memprediksi kenaikan ini akan terus terjadi karena musim kemarau yang panjang sehingga menyebabkan petani mengalami penurunan produksi.

"Di daerah tertentu yang memiliki sumber air biasanyapanen dua sampai tiga kali, namun kemarau panjang kemungkinan produskinya menurun," ucapnya.

Salah seorang petani di Desa Gejahan, Kecamatan Ponjong, Sugiman mengatakan pada panen kedua kali ini mengalami penurunan hasil karena adanya serangan hama dan jamur sehingga tumbuhan tidak maksimal.

Selain itu, pada awal penanaman dirinya dan petani lain kesulitan untuk mendapatkan pupuk.

"Saat panen pertama, hasil panen sebanyak enam kuintal gabah kering giling, tapi saat musim tanam kedua sekitar empat kuintal gkp," katanya.

Menurut dia, hama jamur daun, kresek dan patah leher menjadi penyebab utama penurunan produksi ini. Pihaknya sudah berupaya untuk mengatasi masalah ini.

"Penurunan hasil pertanian mencapai 25 persen dibanding yang pertama," katanya.

(KR-STR)