Yogyakarta, (Antara Jogja) - Univeritas Gadjah Mada menganugerahkan gelar Doktor Honoris Causa kepada Gubernur Provinsi Gyeongsambuk-do, Korea Selatan, Kim Kwan-yong atas keberhasilannya menghidupkan gerakan "Saemaul Undong" atau gerakan desa membangun di Korea.
Acara penyerahan gelar Doktor Kehormatan bidang pembangunan sosial itu dilakukan langsung oleh Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dwikorita Karnawati di Gedung Balai Senat UGM, Selasa, yang juga dihadiri oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X.
Kim Kwan-Yong dalam sambutannya mengatakan, konsep pembangunan "Saemaul Undong" telah mampu menjadikan Korea menjadi negara maju dengan pendapatan perkapita 28 ribu dolar setelah selama 70 tahun masuk dalam daftar negara termiskin di dunia.
"Yang berhasil membentuk Korea seperti ini tidak lain adalah konsep pembangunan Saemaul Undong," kata Kim.
Menurut Kim, kendati gerakan itu telah dimunculkan pada 1960, namun masih mamiliki kesesuaian untuk diterapkan hingga saat ini, sebab pada kenyataannya masyarakat global masih dihadapkan dengan persoalan kemiskinan dan kelaparan akibat dampak ekonomi yang tidak berkelanjutan.
Hingga saat ini, kata dia, pihaknya telah bekerja sama dengan sembilan negara dan 27 desa dalam mengentaskan kemiskinan.
Kim, dalam kesempatan itu juga turur mengapresiasi konsep Tri Sakti yang digagas oleh Presiden Soekarno. Menurut dia Tri Sakti dan saemaul Undong merupakan dua konsep yang mampu mempererat hubungan kerja sama Indonesia dan Korea.
"Di masa depan kerja sama budaya, pertanian dan industri antara Indonesia dan Korea akan semakin menguat," kata dia.
Sementara itu, ketua tim promotor pemberian gelar doktor kehormatan, Prof Mochtar Masoed mengatakan, mengatakan konsep saemaul undong pada masa kepemimpinan Kim Kwan-yong tidak hanya diterapkan di wilayahnya, namun praktek secara pengetahuan diajarkan dalam dunia pendidikan.
"Beliau berhasil membangun institusi pengajaran Saemul Undong secara internasional, bisa menyebar ke negara lain melalui mekanisme akademik dan skema pembagunan," kata Masoed.***4***
(L007)
Berita Lainnya
Fakultas Pertanian UGM meluncurkan program DBA pertama di Indonesia
Rabu, 1 Mei 2024 19:03 Wib
Dinas Pertanian Kulon Progo mendukung kegiatan koasistensi FKH UGM
Rabu, 1 Mei 2024 0:37 Wib
Guru Besar UGM; Tanaman Pegagan potensial perbaiki daya ingat
Jumat, 26 April 2024 2:55 Wib
Pakar UGM: Putusan sengketa Pilpres 2024 amanatkan berbagai PR
Rabu, 24 April 2024 4:30 Wib
Melalui PKKPT, pemerintah mendukung reputasi perguruan tinggi
Senin, 22 April 2024 14:31 Wib
Guru Besar UGM: Anemia aplastik akibat obat jarang terjadi
Sabtu, 20 April 2024 3:28 Wib
Ahli nuklir tersangka penggelapan -TPPU diburu polisi
Jumat, 19 April 2024 20:22 Wib
Prodi Antropologi UGM tembus peringkat 51 dunia
Kamis, 18 April 2024 13:29 Wib