Pemkab minta perusahaan alumunium Piyungan komunikasi warga

id pemkab bantul

Pemkab minta perusahaan alumunium Piyungan komunikasi warga

Kabupaten Bantul (Foto Istimewa)

Bantul, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta sejumlah perusahaan alumunium di Piyungan melakukan komunikasi dengan warga menyusul adanya protes warga karena mengeluhkan limbah pabrik itu.

"Saya minta ada komunikasi antara perusahaan dengan masyarakat dan desa, tentunya terkait dengan pengelolaan limbah dan izin gangguan," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul, Sulistyanto di Bantul, Rabu.

Menurut dia, protes warga yang mengeluhkan pencemaran udara akibat limbah dari pabrik peleburan dan pengecoran alumunium di wilayah dusun Banyakan, Desa Sitimulyo beberapa waktu lalu itu karena kemungkinan limbah masih berdampak pada lingkungan.

Ia mengatakan, sejumlah perusahaan alumunium yang rata-rata beroperasi sejak 2007 lalu tersebut memang sudah mencoba melakukan pengelolaan limbah untuk meminimalisir pencemaran lingkungan, hanya saja tidak dibantahnya masih berdampak pada pencemaran.

"Sebetulnya sudah (mengelola limbah), namun belum berhasil, karena limbahnya cukup tinggi, sehingga masyarakat sekitar masih merasakan dampaknaya, makanya kami minta yang pertama ada komunikasi dulu," kata Sulistyanto.

Selain komunikasi dengan warga yang terdampak, kata dia, pihak perusahaan juga disarankan untuk menyusun perencanaan kembali mengenai pengelolaan limbah yang bisa diterima masyarakat setempat agar tidak lagi menjadi permasalahan.

"Kami minta perusahaan juga susun road map atau perencanaan yang bisa diterima masyarakat, karena saya mengatakan ini (alumunium) termasuk produk strategis dan suplier bahan baku usaha kecil menengah (UKM)," kata dia.

Menurut dia, kawasan industri Piyungan sesuai rencana tata ruang pemerintah daerah diperuntukkan bagi pengembangan kawasan industri dengan polutan tinggi, termasuk di antaranya perusahaan alumunium yang saat ini beroperasi di kawasan tersebut.

"Industri dengan polutan tinggi memang kami plotkan ke Piyungan dengan catatan diikuti pengelolaan limbah yang benar, dan memperoleh perizinan, saya kira kalau itu dilaksanakan tidak akan bermasalah," katanya.***3***

(KR-HRI)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024