Minat baca pelajar DIY cukup tinggi

id minat baca pelajar

Minat baca pelajar DIY cukup tinggi

Kegiatan gemar membaca anak-anak (Foto ANTARA/Noveradika)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Minat baca pelajar di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) cukup tinggi dibandingkan pelajar dari daerah lain di Indonesia.

"Data statistik mencatat tiga daerah yang minat baca pelajarnya cukup tinggi di Indonesia. DIY menjadi salah satu yang tertinggi," kata Direktur Statistik Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Badan Pusat Statistik (BPS) Gantjang Amanullah, di Jakarta, saat dihubungi dari Yogyakarta, Sabtu.

Data BPS mencatat, persentase siswa yang membaca buku di DIY mencapai 91,00 persen atau berada di urutan keempat. Sedangkan urutan pertama ditempati Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 94,01 persen.

Urutan kedua ditempati Provinsi DKI Jakarta sebanyak 93,10 persen, dan urutan ketiga Provinsi Bali mencapai 92,44 persen.

Ia melanjutkan, minat baca siswa juga bisa terlihat dari jenis bacaan yang dibaca, seperti surat kabar atau majalah, membaca artikel elektronik, buku pelajaran dan buku nonpelajaran.

"Dari beberapa jenis bacaan tersebut, minat baca siswa di DIY cukup tinggi secara nasional," ujar Gantjang pula.

Berdasarkan persentase siswa yang membaca surat kabar atau majalah, tercatat siswa DIY berada di urutan pertama sebanyak 27,62 persen.

Urutan kedua dan ketiga ditempati Kalimantan Utara sebanyak 16,86 persen, dan DKI Jakarta sebanyak 14,36 persen.

Sedangkan, persentase siswa yang membaca artikel elektronik, tercatat siswa DIY pada urutan pertama sebanyak 57,85 persen. Urutan kedua dan ketiga ditempati DKI Jakarta sebanyak 51,33 persen dan Bali 39,46 persen.

Sedangkan persentase siswa yang membaca buku pelajaran tercatat, urutan pertama ditempati siswa Kepulauan Riau 74,13 persen. Urutan kedua dan ketiga ditempati oleh DIY 68,21 persen, dan DKI Jakarta 67,29 persen.

"Persentase yang sama juga terjadi pada siswa yang membaca buku nonpelajaran. Urutan pertama hingga ketiga ditempati oleh Kepulauan Riau sebanyak 74,13 persen, DIY 68,21 persen, dan DKI Jakarta 67,29 persen," kata Gantjang lagi.


(KR-RHN)