Kulon Progo beri bantuan bibit kelompok ternak

id ternak sapi

Kulon Progo beri bantuan bibit kelompok ternak

Ternak sapi milik salah satu kelompok "Seroyo 1" Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, memberikan bantuan bibit ternak untuk 25 kelompok peternak sapi, kambing, domba, dan itik guna mendongkrak populasi ternak di daerah ini.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo Nur Syamsu Hidayat di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan pada 2017 pihaknya mengalokasi anggaran sekitar Rp1,5 miliar untuk pengadaan bibit sapi, kambing, domba, kambing, dan itik.

"Populasi hewan ternak di Kabupaten Kulon Progo mulai bangkit kembali setelah pada 2014 terpuruk karena rendahnya harga jual harga ternak. Saat itu, ternak di Kulon Progo terpuruk dan terjadi aksi jual hewan ternak. Kami berupaya mendongkrak populasi hewan ternak. Sejak 2015, populasi mulai bangkit," kata Nur Syamsu.

Populasi sapi pada 2013 sebanyak 53.643 ekor, sedangkan pada 2014 turun menjadi 49.522 ekor, tahun 2015 naik menjadi 49.866 ekor, dan 2016 naik lagi menjadi 51.176 ekor atau mengalami kenaikan dengan rata-rata 6,38 persen.

Populasi ternak kecil dari tahun ke tahun tidak ada perubahan atau meningkat di kisaran 9,56 persen. Pada 2013 populasi kambing 133.385 ekor, tahun 2014 (133.047 ekor), 2015 (134.411 ekor), dan 2016 (136.574 ekor).

"Populasi kambing sempat turun pada 2014 karena saat itu kondisi perternakan nasional terpuruk. Tapi pada 2016 populasi naik dan bangkit pada 2016," katanya.

Selanjutnya, kata Nur Syamsu, populasi unggas di Kulon Progo meningkat 6,10 persen. Populasi unggas pada 2014 (4.126.843 ekor), 2015 (4.253.792 ekor), dan 2016 (4.406.981 ekor).

"Populasi unggas tidak pernah terkenda dampak dari anjloknya hewan ternak," katanya.

Salah satu pedagang kambing Kecamatan Sentolo Mawardi mengatakan harga ternak saat ini stabil, tetapi permintaan hewan ternak untuk dipelihara sangat rendah.

"Petani banyak yang menjual ternak untuk biaya sekolah ," katanya.



(KR-STR)