Panggungharjo terpilih dalam Program Desa Kreatif

id Panggungharjo

Bantul (Antara) - Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terpilih dalam Program Desa Kreatif melalui Rehabilitasi Sosial Berbasis Masyarakat bagi penyandang disabilitas daksa oleh Kementerian Sosial RI.

Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) RI Marjuki di Bantul, Senin, mengatakan atas terpilihnya Panggungharjo dalam Program Desa Kreatif tersebut, diadakan pelatihan Vokasional Penyandang Disabilitas Daksa bagi warga disabilitas itu.

"Saya menyambut positif kegiatan ini karena sebagai sarana untuk membangun kesadaran masyarakat dalam implementasi ratifikasi konvensi hak-hak penyandang disabilitas," kata Marjuki saat pengarahan pada acara itu di Balai Desa Panggungharjo Bantul.

Apalagi, menurut dia, implementasi ratifikasi konvensi hak-hak penyandang disabilitas telah diundangkan dalam UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas sebagai tonggak yang semakin kokoh dalam melaksanakan praktek inklusivitas dari berbagai kehidupan masyarakat.

"Termasuk di dalamnya adalah penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya dengan menggunakan paradigma pemenuhan hak asasi manusia dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM)," katanya.

Menurutnya, Program Desa Kreatif melalui RSBM bagi penyandang Disabilitas Daksa terselenggara atas dukungan kerjasama dengan Pemerintah Korea dalam rangka membangun kemandirian hidup dan untuk menurunkan kemiskinan.

Menurut dia, agar pelaksanaan program desa kreatif melalui RSBM ini berjalan efektif perlu dibangun mekanisme kerja yang melibatkan peran keluarga, masyarakat, seluruh stakeholder terkait terutama para kader pendamping setelah pelatihan vokasional.

"Sebagai cita-cita pembangunan masyarakat yang inklusif, saya mengajak dan menghimbau seluruh warga khususnya di Sewon dapat mengambil bagian terpenting sesuai fungsi dan peran masing-masing dalam mewujudkan masyarakat yang inklusif," katanya.

Sementara itu, Bupati Bantul Suharsono mengharapkan kepada warga Bantul agar lebih menggugah kepedulian terhadap warga penyandang disabilitas akan pentingnya kemandirian dan kesejahteraan mereka.

"Suatu kebahagiaan dari kami Pemkab Bantul atas kepedulian yang begitu besar dari Pemerintah Korea atas semua pemikiran yang telah tercurahkan dan bantuan yang telah tersalurkan kepada warga disabilitas di Bantul," katanya.

Sementara itu, penyelenggara pelatihan Asnandar mengatakan, acara pelatihan diselenggarakan mulai 17 sampai 23 Juli 2017 dengan tujuan untuk mewujudkan kondisi masyarakat yang inklusif di mana pemerintah pusat dan daerah saling bersinergi.

"Ini untuk mendorong masyarakat desa maupun perkotaan sebagai bentuk keberhasilan atas pelaksanaan UU Nomor 8 tahun 2016 dalam membangun kesadaran masyarakat akan sifat inklusivitas itu," katanya.

(KR-HRI)