Gunung Kidul (Antara Jogja) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menemukan 36 hewan kurban terinfeksi cacing hati dengan tiga di antaranya mengalami infeksi paling parah.
"Sampai laporan Sabtu (2/9), ada 35 hewan kurban yang terinfeksi cacing hati dan hari ini ada laporan satu hewan kurban total ada 36 hewan kurban yang terinfeksi ," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Suseno Budi di Gunung Kidul, Minggu.
Dia mengatakan ada tiga lokasi yang hewan kurbannya mengalami infeksi yang parah sehingga hatinya harus dibuang semuanya.
Ketiganya ada di Masjid As Syakirin Dusun Trimulyo I Desa Kepek Kecamatan Wonosari, Masjid Besar Al-Huda Kecamatan Playen dan penyembelihan hewan kurban di Desa Grogol Kecamatan Paliyan.
"Infeksi cacing yang cukup parah, petugas melarang hati hewan tersebut untuk dikonsumsi," katanya.
Seluruh petugas sudah diterjunkan ke 18 Kecamatan di Gunung Kidul untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan kurban.
"Total ada 160 orang petugas dibantu dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan UGM," katanya.
Ia mengatakan sedikitnya ada 1.700 titik penyembelihan hewan berdasarkan pengalaman tahun 2016. Petugas akan melihat apakah ada penyakit yang menjangkiti kurban seperti cacing hati atau antraks.
"Titik penyembelihan akan didatangi petugas," katanya.
Suseno mengatakan hewan kurban yang terinfeksi cacing hati, maka yang terinfeksi harus dimusnahkan namun untuk daging hewan kurban tetap aman untuk dikonsumsi.
"Sebenarnya tidak masalah karena tidak menular. Namun tidak layak untuk dikonsumsi," katanya.
Dia mengatakan penyebab cacing hati berkembang biak dari faktor makanan hijauan pakan ternak yang terkontaminasi telur cacing hati dan termakan hewan kurban.
Ia memastikan sebagian besar hewan ternak yang terkontaminasi berasal dari luar Gunung Kidul.
"Untuk perantara penyebaran telur butuh kolam dan keong, dengan demikian kecil kemungkinan hewan ternak terjangkit berasal dari Gunung Kidul," katanya.
(U.KR-STR)
Berita Lainnya
Pernyataan "toxic" Luhut Pandjaitan dan Jokowi ingatkan agar Prabowo-Gibran berhati-hati
Rabu, 8 Mei 2024 6:25 Wib
Hai-hati, masih tinggi, aktivitas Gunung Ruang, Sulut
Selasa, 7 Mei 2024 14:41 Wib
"Mew" tak terlihat sesuka hati jadi Oreo paling langka
Sabtu, 4 Mei 2024 14:59 Wib
Ini motor dan sepeda listrik untuk antar sang buah hati
Jumat, 3 Mei 2024 0:34 Wib
Pemerintah diminta berhati-hati buka fakultas kedokteran di Indonesia
Rabu, 1 Mei 2024 19:17 Wib
Hati-hati, gelombang tinggi landa perairan Indonesia
Senin, 29 April 2024 6:30 Wib
Hati-hati, sikap cuek salah satu tanda autisme anak
Jumat, 26 April 2024 14:20 Wib
Bupati Sleman: Jaga keseimbangan pembangunan dan pelestarian lingkungan
Selasa, 23 April 2024 14:44 Wib