Yogyakarta, (Antaranews Jogja) - Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota Yogyakarta menyiapkan panduan penataan dua kawasan pada tahun ini yaitu di koridor Jalan Taman Siswa dan di Jalan AM Sangaji.
"Kedua kawasan tersebut mengalami pertumbuhan yang sangat pesat sehingga diperlukan panduan penataan kawasan. Jika tidak, maka pertumbuhan kawasan tidak akan terkonsep dengan baik," kata Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota Yogyakarta Hari Setya Wacana di Yogyakarta, Selasa.
Menurut Hari, kawasan Jalan Taman Siswa mengalami pertumbuhan yang sangat pesat khususnya jumlah tempat kuliner yang terus bertambah dari waktu ke waktu.
"Di kawasan tersebut, juga terdapat bangunan cagar budaya Taman SIswa yang perlu dijaga kelestariannya. Oleh karena itu, keberadaan panduan penataan kawasan sangat dibutuhkan untuk kawasan tersebut," kata Hari.
Sedangkan Jalan AM Sangaji, lanjut Hari, merupakan bagian dari kawasan sumbu filosofis karena berada di utara Tugu Yogyakarta.
"Proses penyusunan rencana penataan kawasan akan melibatkan komunitas atau elemen masyarakat yang ada di masing-masing wilayah," katanya yang menyebut panduan penataan kawasan akan terangkum dalam dokumen rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL).
RTBL, lanjut dia, dapat dijadikan sebagai panduan saat mengurus izin mendirikan bangunan (IMB) sehingga warga atau investor yang akan melakukan pembangan dapat menyesuaikan bangunan yang akan dibangun.
"Misalnya saja, besaran koefisien dasar bangunan yang harus dipenuhi, atau koefisien lantainya hingga ketinggian maksimal bangunan," katanya.
Hari menyebut, penyusunan dokumen rencana tata bangunan dan lingkungan di kawasan Jalan Taman Siswa dan Jalan AM Sangaji juga akan melibatkan sejumlah dinas terkait termasuk Dinas Perhbungan karena penataan juga akan memperhatikan manajemen lalu lintas di kawasan tersebut.
Selain di dua kawasan tersebut, penyusunan dokumen RTBL sudah dilakukan di sejumlah kawasan strategis lain misalnya di Jalan Urip Sumoharjo yang menjadi kawasan ekonomi, di kawasan Kotabaru hingga Jalan Prawirotaman yang menjadi kawasan wisata. ***4***
(E013)
Berita Lainnya
Indonesia raih dua sertifikat inskripsi warisan budaya dunia UNESCO
Jumat, 26 April 2024 5:57 Wib
DIY peroleh kuota 16 KK program transmigrasi
Kamis, 25 April 2024 5:39 Wib
Daop 6 meminta maaf kedatangan KA terlambat imbas gangguan lokomotif
Rabu, 24 April 2024 18:07 Wib
KPU Yogyakarta melibatkan budayawan ciptakan maskot Pilkada 2024
Rabu, 24 April 2024 9:30 Wib
Konferensi internasional UIN perkenalkan Islam Indonesia yang toleran
Selasa, 23 April 2024 18:01 Wib
Dinkes Yogyakarta mengimbau masyarakat waspadai penularan flu singapura
Senin, 22 April 2024 23:39 Wib
Kominfo Yogyakarta selenggarakan pelatihan pengembangan talenta digital
Senin, 22 April 2024 16:03 Wib
Nilai pencucian uang mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Rp20 miliar
Senin, 22 April 2024 14:26 Wib