Desa Caturharjo Sleman selesai bangun 153 RTLH

id bupati sleman

Desa Caturharjo Sleman selesai bangun 153 RTLH

Kabupaten Sleman (Foto Istimewa) (istimewa)

Sleman (Antaranews Jogja) - Desa Caturharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, berhasil menyelesaikan pembangunan 153 unit rumah tidak layak huni atau RTLH.

Pembangunan 153 unit RTLH tersebut diresmikan Bupati Sleman Sri Purnomo didampingi Wakil Bupati Sri Muslimatun serta Dirut Bank BPD DIY Dirut BPD DIY, Bambang Setiawan dengan menandatangani prasasti di Balai Desa Caturharjo, Sleman, Rabu.

Kepala Desa Caturharjo, Muhammad Rifangi menuturkan bahwa program RTLH tersebut berasal dari bantuan CSR? Bank BPD DIY sebesar Rp1 miliar.

"Pelaksanaan pembangunan RTLH sendiri dilaksanakan sejak November 2017," katanya.

Menurut dia, pembangunan RTLH dibagi untuk beberapa program baik bedah rumah, renovasi, pembuatan jamban, dan penerangan listrik.

"Semuanya melalui tahapan survei baik dari Dinas Sosial maupun Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPKP) Sleman bahwasanya warga yang menerima bantuan adalah warga kategori miskin," katanya.

Ia mengatakan, total penerima bantuan 153 rumah yang kesemuanya masuk dalam kategori PKH tersebut meliputi bedah rumah 37 rumah, rehab atap dan struktur 42 rumah, pembuatan jamban 84 rumah, dan penerangan listrik sebanyak 99 rumah.

"Selain dari bantuan CSR, swadaya masyarakat baik tenaga maupun sumbangan material kurang lebih sebesar Rp620 juta. Sehingga total pelaksanaan RTLH di Desa Caturharjo total Rp1,62 miliar," katanya.?

Rifangi berharap bantuan dapat diteruskan ke depan dalam rangka mendukung pengentasan kemiskinan.

"Bantuan tidak hanya dialokasikan untuk pembangunan fisik semata, namun bantuan dapat digunakan untuk pengembangan ekonomi keluarga miskin seperti pendampingan usaha," katanya.

Bupati Sleman Sri Purnomo memberikan apresiasi yang tinggi pada Bank BPD DIY yang telah mengalokasikan sebagian bantuan CSR-nya untuk Kabupaten Sleman.

"Kami berharap komitmen yang telah dibangun selama ini dapat terus dikembangkan di masa-masa mendatang serta menjadi teladan bagi perusahaan lain untuk turut serta membantu kesejahteraan masyarakat di sekitarnya," katanya.

Ia mengatakan, kepedulian para donatur merupakan bentuk sinergi yang tepat untuk bersama-sama mewujudkan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin.

"Upaya rehabilitasi RTLH di Kabupaten Sleman pada 2017 dilakukan dari berbagai sumber pendanaan yaitu melalui APBD, Dana Alokasi Khusus (DAK), Bantuan Keuangan Khusus (BKK) DIY, dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian PUPR. Total RTLH di Sleman yang dapat direhabilitasi pada 2017 melalui berbagai sumber dana pemerintah tersebut ada sebanyak 1.715 unit," katanya.

Berdasarkan data terakhir dari dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPKP) Kabupaten Sleman saat ini masih terdapat sebanyak 4.299 RTLH di Sleman yang belum tertangani.

"Keberadaan RTLH yang belum tertangani ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama untuk menanganinya. Jika hanya mengharapkan bantuan dari dana pemerintah maka tidak akan cukup untuk merehabilitasi seluruh rumah tidak layak huni yang ada di Kabupaten Sleman," katanya.

Dirut BPD DIY Bambang Setiawan mengatakan bahwa partisipasi dalam pengentasan kemiskinan di Kabupaten Sleman bersama Pemkab Sleman merupakan suatu kebanggan dan perwujudan rasa syukur.

"Program pengentasan kemiskinan sudah menjadi komitmen kita bersama. Bank BPD DIY menjalnkan fungsi agen pembangunan dengan menyisihkan sebagian hasil usahanya untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024