Bantul (Antaranews Jogja) - Institut Seni Indonesia Yogyakarta dan Bunditpatanasilpa Institute Thailand menjalin kerja sama dalam memperkenalkan seni budaya dan tradisi kepada civitas akademika masing-masing perguruan tinggi seni itu.
"Kerja sama yang akan dijalin itu bertujuan untuk memperkenalkan tradisi Indonesia dan juga tradisi Thailand terutama bidang seni lukis, seni patung dan seni grafis," kata Rektor ISI Yogyakarta Agus Burhan dalam konferensi pers di ISI Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, kerja sama tersebut berawal dari adanya kunjungan sejak 2014 oleh Director of Nakhon Si Thammarat College of Fine Arts Bunditpatanasilpa Institute Thailand, Amnuay Nualanong ke ISI Yogyakarta untuk berpartisipasi dalam Indonesia-Thailand Arts Exhibition.
"Diharapkan dengan adanya kerja sama ini mampu memperkaya khasanah seni budaya kedua belah pihak, serta memperkaya intelektual baik mahasiswa maupun dosen dari kedua perguruan tinggi seni tersebut," katanya.
Rektor mengatakan sebagai langkah awal, akan dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama atau kesepahaman yang dibarengi dengan pelaksanaan beberapa kegiatan seni berupa workshop dan pameran bersama antara kedua pihak.
"Selanjutnya pelaksanaan kerja sama ini dapat dikembangkan pada kolaborasi wayang dan batik yang dikemas dalam seni tradisi antara Indonesia dan Thailand yang terprogram secara menyeluruh sebagai bentuk pengembangan seni intermedia," katanya.
Pameran bersama kolaborasi antara dua perguruan tinggi seni pada 23 dan 24 Maret 2018 di Galeri Fadjar Sidik Jurusan Seni Murni FSR ISI Yogyakarta itu dibuka Rektor ISI Yogyakarta dan President Bunditpatanasilpa Institute Thailand.
"Pameran melibatkan dosen Bunditpatanasilpa Institute Thailand serta dosen-dosen dan mahasiswa ISI Yogyakarta. Sebagai penanggung jawab pameran adalah Ketua Jurusan/Program Studi Seni Rupa FSR ISI Yogyakarta Lutse Lambert Daniel Morin," katanya.
Agus Burhan mengatakan workshop sketsa menggunakan arang dilaksanakan pada 23 Maret 2018 di ruang audio visual Jurusan Seni Murni ISI Yogyakarta.
Sementara itu, menurut Rektor ISI Yogyakarta, kerja sama dengan perguruan tinggi seni di negara lain juga sudah dilakukan di antaranya dengan universitas di Taiwan, Korea Selatan, Jepang dan di negara Asia Tengara dan Asia Timur.
"Dari berbagai macam kerja sama itu levelnya macam-macam, selain memperkenalkan seni tradisi masing-masing juga sudah tukar mahasiswa dan dosen, jadi sudah saling kirim dosen dan mahasiswa untuk transfer ilmu," katanya.
Berita Lainnya
Indonesia raih dua sertifikat inskripsi warisan budaya dunia UNESCO
Jumat, 26 April 2024 5:57 Wib
DIY peroleh kuota 16 KK program transmigrasi
Kamis, 25 April 2024 5:39 Wib
Daop 6 meminta maaf kedatangan KA terlambat imbas gangguan lokomotif
Rabu, 24 April 2024 18:07 Wib
KPU Yogyakarta melibatkan budayawan ciptakan maskot Pilkada 2024
Rabu, 24 April 2024 9:30 Wib
Konferensi internasional UIN perkenalkan Islam Indonesia yang toleran
Selasa, 23 April 2024 18:01 Wib
Dinkes Yogyakarta mengimbau masyarakat waspadai penularan flu singapura
Senin, 22 April 2024 23:39 Wib
Kominfo Yogyakarta selenggarakan pelatihan pengembangan talenta digital
Senin, 22 April 2024 16:03 Wib
Nilai pencucian uang mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Rp20 miliar
Senin, 22 April 2024 14:26 Wib