Bantul (Antaranews Jogja) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta meminta pemerintah daerah setempat serius memerhatikan keberadaan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Piyungan agar tidak berdampak terhadap warga.
"Pemerintah harus lebih serius memerhatikan keberadaan TPST Piyungan, meski itu domain Pemda DIY, namun pemda Bantul bisa lebih proaktif, karena yang merasakan dampaknya adalah warga daerag kita," kata anggota DPRD Bantul Setiya di Bantul, Kamis.
Menurut dia, perlunya pemda serius memerhatikan TPST Piyungan yang merupakan tempat pembuangan akhir sampah dari Kota Yogyakarta, Sleman dan Bantul itu karena keberadaannya makin hari semakin dikeluhkan warga setempat.
Hal itu, kata dia, karena bau tidak sedap yang dirasakan warga semakin jauh dari lokasi, kemudian kualitas airnya juga dikeluhkan warga, termasuk warga di sekitar jalan akses menuju TPA yang setiap hari dilalui puluhan truk sampah.
Bahkan, menurut dia, laporan yang diterima warga yang tinggal di jalan Pleret mengeluhkan setiap hari truk sampah lewat terkadang ada sampah yang jatuh ke jalan dan menimbulkan bau sampah sampai ke rumahnya yang jaraknya sekitar empat kilometer.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta agar Bupati menerjunkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk terjun ke lapangan, seperti Dinas Lingkungan Hidup bisa melakukan uji tingkat pencemaran baik udara dan air.
"Kemudian Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan bisa melakukan cek atas kebersihan dan kesehatan sapi-sapi yang ada di TPA sampah dan memastikan sehat dan layak konsumsi bila nantinya disembelih," katanya.
Anggota Komisi B DPRD Bantul ini juga mengharapkan pengelolaan TPST Piyungan oleh Pemda DIY bisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan manajemen dan teknologi tinggi, yang lebih ramah lingkungan, baik fisik maupun sosial.
"Saya yakin, Pemda DIY punya pakar yang mencukupi untuk kita bisa memiliki pengolahan sampah yang bagus serta tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari air dan elemen lingkungan lain," kata anggota DPRD dari Dapil Banguntapan dan Piyungan ini.
Ia mengatakan, Pemda DIY juga mempunyai anggaran yang cukup untuk mengeksekusi hal tersebut, sehingga yang diperlukan tinggal kemauan saja, mengingat masalah sampah tersebut, semakin hari akan makin besar.
"Artinya kalau kita gagal mengelola sejak hari ini, bisa-bisa kita menyimpan `bom waktu`, di banyak negara, sampah bahkan sudah dikelola menjadi sumber energi. Jadi sampah tidak lagi masalah, namun justru menjadi berkah," katanya.
Berita Lainnya
Pemprov DIY mengantisipasi penumpukan sampah pada arus mudik Lebaran 2024
Senin, 1 April 2024 18:38 Wib
DLH Sleman siap kelola sampah usai penutupan permanen TPA Piyungan
Jumat, 8 Maret 2024 11:44 Wib
Muhammadiyah gandeng Danone Indonesia tingkatkan kesejahteraan komunitas pemulung di TPA Piyungan
Jumat, 1 Maret 2024 2:14 Wib
Pemkot Yogyakarta mendapat tambahan kuota buang sampah di TPA Piyungan
Kamis, 26 Oktober 2023 23:11 Wib
BPBD Bantul persiapkan aktivasi pos pantau banjir dan tanah longsor
Selasa, 10 Oktober 2023 14:01 Wib
DLH Bantul: Kebijakan kuota sampah TPST Piyungan untuk penataan
Sabtu, 9 September 2023 17:20 Wib
Pemkab Bantul tetap kelola sampah mandiri meski TPST Piyungan dibuka
Selasa, 5 September 2023 10:03 Wib
Pemkab Bantul arahkan sistem pengelolaan sampah selesai di tingkat desa
Senin, 4 September 2023 19:54 Wib