BPJS Ketenagakerjaan mengembangkan institutnya menjadi pusat riset jamsos

id bpjs ketenagakerjaan

BPJS Ketenagakerjaan mengembangkan institutnya menjadi pusat riset jamsos

Ilustrasi BPJS Ketenagakerjaan Cabang Yogyakarta (Foto istimewa)

Jakarta (Antaranews Jogja) - BPJS Ketenagakerjaan mengembangkan dan memaksimalkan peran Institut BPJS Ketenagakerjaan dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM untuk menjadikan badan publik itu sebagai "center of excellent" dan pusat riset jaminan sosial di Indonesia.

Siaran pers BPJS-TK yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan institut itu yang mengawal proses rekrutmen hingga peningkatan kompetensi bagi karyawan.

"Dengan SDM yang baik, diharapkan cakupan kepesertaan juga semakin luas dan pelayanan semakin memuaskan, serta berperan dalam membangun program jaminan sosial khususnya ketenagakerjaan yang pada gilirannya bisa mewujudkan Indonesia yang lebih baik," kata Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Naufal Mahfudz.

Konsistensi dalam mengembangkan dan memaksimal peran institut dan sistem pembinaan SDM secara menyeluruh menjadikan BPJS-TK terpilih sebagai penerima Platinum Award, yaitu penghargaan dengan nilai tertinggi untuk kategori Perusahaan Pemerintah dari Indonesia Human Capital Award (IHCA) IV 2018.

Penghargaan diterima langsung oleh Naufal.

Di tahun sebelumnya, pada ajang yang sama, BPJS Ketenagakerjaan memperoleh penghargaan 1st Best Human Capital 2017 kategori Government Owned Company dan 1st Best Indonesia Human Capital for Overall 2017 serta penghargaan untuk Naufal sebagai The Big Top Ten Human Capital Director Indonesia Award  2017.

"Penghargaan ini tidak lepas dari kerja keras dan peran seluruh SDM yang  terlibat di BPJS Ketenagakerjaan yang terus berjuang dalam peningkatan manfaat, kualitas pelayanan dan senantiasa berinovasi untuk membangun institusi yang lebih baik," ujar Naufal.

Dia berharap dengan diterimanya penghargaan ini, maka seluruh SDM BPJS Ketenagakerjaan semakin terpacu dalam menjalankan dan mengemban tugas dan tanggung jawab kami. "Ini bukan saatnya berpuas diri, tapi harus terus berupaya mempertahankan apa yang telah diraih dan meningkatkan aspek yang masih kurang," kata Naufal.

Untuk mewujudkan harapan tersebut BPJS Ketenagakerjaan mengelola lebih dari 5.500 karyawan yang tersebar di seluruh unit kerja di Indonesia dengan Human Capital System yang terintegrasi dan berbasis kompetensi serta didukung teknologi Human Capital Information System (HCIS), mulai dari proses rekrutmen, asesmen, penilaian kinerja dan talent management.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024