Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Kelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta mengolah buah kersen atau talok (Muntingia calabura L.) menjadi masker antijerawat dan menghaluskan kulit wajah.
"Kandungan yang terdapat dalam buah talok cukup lengkap seperti vitamin C, kalsium, tianin, ribofalin, niacin, dan karoten yang berguna untuk mencegah tanda-tanda penuaan dini dan menghilangkan jerawat," kata koordinator kelompok mahasiswa UNY Ani Asa Palupi di Yogyakarta, Senin.
Ia mengatakan talok merupakan buah yang tidak asing bagi masyarakat. Buah yang disebut juga ceri jawa itu cukup melimpah dan belum termanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, hanya dibiarkan berjatuhan di tanah.
Padahal, di balik ukurannya yang kecil, ternyata talok memiliki manfaat untuk kecantikan. Dengan kandungan antioksidannya, talok mampu membunuh bakteri-bakteri yang menyebabkan jerawat serta dapat mengangkat sel kulit mati dan menghaluskan kulit wajah.
Menurut dia, pembuatan masker itu cukup mudah. Bahan yang diperlukan antara lain buah talok, air, wadah, mesin penghalus, sendok, pengaduk, nampan, keranjang buah, plastik, dan madu murni.
Cara membuatnya adalah buah talok dipilih yang sudah matang atau setengah matang dan dicuci bersih. Kemudian dihaluskan dengan mesin penghalus, ditambah madu kemudian dicampur menggunakan pengaduk.
Selanjutnya dituangkan pada wadah kemudian dijemur pada panas matahari, dan ditunggu sampai kering. Setelah kering dihaluskan kembali hingga menjadi bubuk, kemudian dimasukkan dalam wadah pengemasan dengan menggunakan takaran, dan produk siap dipasarkan.
"Produk alami itu sudah dipasarkan dengan harga Rp8.000 melalui media sosial dengan target mahasiswa dan pelajar. Produk itu kami beri nama Cewa Mask atau masker ceri jawa, dan kami juga melayani pemesanan," katanya.
Karya itu berhasil meraih pendanaan dari Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan tahun 2018.
Anggota kelompok mahasiswa UNY itu antara lain Refiana Dewi, Rifqi Fadloli, dan Arshi Alfianti.
Berita Lainnya
Indonesia raih dua sertifikat inskripsi warisan budaya dunia UNESCO
Jumat, 26 April 2024 5:57 Wib
DIY peroleh kuota 16 KK program transmigrasi
Kamis, 25 April 2024 5:39 Wib
Daop 6 meminta maaf kedatangan KA terlambat imbas gangguan lokomotif
Rabu, 24 April 2024 18:07 Wib
KPU Yogyakarta melibatkan budayawan ciptakan maskot Pilkada 2024
Rabu, 24 April 2024 9:30 Wib
Konferensi internasional UIN perkenalkan Islam Indonesia yang toleran
Selasa, 23 April 2024 18:01 Wib
Dinkes Yogyakarta mengimbau masyarakat waspadai penularan flu singapura
Senin, 22 April 2024 23:39 Wib
Kominfo Yogyakarta selenggarakan pelatihan pengembangan talenta digital
Senin, 22 April 2024 16:03 Wib
Nilai pencucian uang mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Rp20 miliar
Senin, 22 April 2024 14:26 Wib