Disbud DIY menyelenggarakan festival upacara adat

id festival adat

Disbud DIY menyelenggarakan festival upacara adat

Ilustrasi (Foto Antara)

     Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Festival Upacara Adat 2018 di Alun-alun Wates, Kabupaten Kulon Progo, guna mewariskan filosofi dari tradisi dan budaya kepada anak muda.
     Pelaksana tugas Dinas Kebudayaan DIY Budi Wibowo di Kulon Progo, Minggu, mengatakan upacara adat harus dikembangkan, bagaimanapun pada ujungnya, nilai-nilai yang di dalam upacara adat ini membentuk warga DIY yang lebih berkarakter dan berbudaya.
     Festival yang diikuti kontingen dari empat kabupaten dan satu kotamadya ini, berisikan konten-konten lokal yang bukan hanya harus dilestarikan, melainkan disosialisasi dan dikembangkan di DIY.
     "Dari konten yang dihadirkan pada peserta festival, masyarakat bisa melihat ada kebersamaan dan unsur guyub di dalamnya. Kendati demikian, tanpa menghilangkan tuntunan serta filosofi yang ada dalam tiap upacara adat. Yang dapat menjadi contoh bagi generasi muda ke depannya. Apalagi mewariskan filosofi dari tradisi dan budaya kepada anak muda menemukan tantangan berat," kata Budi.
     Sementara itu, Kepala Disbud Kulon Progo Untung Waluyo mengatakan kandungan tuntunan dalam festival tersebut dapat menginspirasi semua pihak,  pada akhirnya dapat mendorong terwujudnya manusia Yogyakarta yang lebih istimewa, berkarakter dan berbudaya.
      "Selain itu, festival ini sebagai ajakan melestarikan dan mengembangkan budaya bukan hanya semata-mata untuk kebudayaan itu sendiri. Melainkan juga kebudayaan untuk pendidikan, kebudayaan untuk pariwisata, kebudayaan untuk ekonomi, ketahanan pangan, kebudayaan untuk pemberdayaan masyarakat dan keterlindungan masyarakat," katanya.
     Untung mengatakan Disbud menunjuk Desa Pendoworejo untuk mewakili Kulon Progo sebagai peserta festival, karena memiliki program pengembangan kawasan di sana, berupa kampung nusantara.
     "Disbud juga menginginkan, warga yang sudah memahami dan mengembangkan potensinya bukan hanya memiliki aktivitas budaya. Karena perihal budaya bukan terhenti pada aktivitas tradisi dan berkesenian, melainkan juga industri kuliner, kerajinan dan lainnya," katanya.