Desa Bantul dikembangkan menjadi rintisan desa budaya

id jathilan

Desa Bantul dikembangkan menjadi rintisan desa budaya

Ilustrasi jathilan (Foto Antara)

Bantul (Antaranews Jogja) - Pemerintah Desa Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengembangkan rintisan desa budaya dengan menawarkan potensi seni budaya dan wisata setempat untuk mensejahterakan masyarakat di daerah tersebut.
     
"Kita akan membentuk sebuah rintisan desa budaya dengan menjadikan desa ini menjadi desa wisata yang menjual potensi wisata dan seni budaya," kata penanggungjawab (PJ) Kepala Desa Bantul Rumanta di Bantul, Rabu.
    
Pengembangan rintisan desa budaya itu diawali dengan peletakan batu pertama monumen rintisan desa budaya di sekitar pembangunan jembatan gantung Tegaldowo Pedukuhan Grujugan, Desa Bantul oleh Kepala Dinas Kebudayaan Bantul pada Rabu ini.
    
Menurut dia, rencananya akan dibangun dua monumen desa budaya di Desa Bantul yaitu di lokasi peletakan batu pertama dan di simpang tiga Terumen sebagai ikon maupun tanda bahwa desa ini dikembangkan menjadi rintisan desa budaya.
    
"Sehingga di sini akan jadi destinasi wisata, disamping nanti di sebelah barat akan dibangun jembatan gantung bantuan pemerintah pusat untuk menghubungkan Desa Bantul dengan Desa Guwosari Pajangan, jadi bisa langsung masuk ke objek wisata Gua Selarong," katanya.
    
Dia berharap, dengan adanya rintisan desa budaya tersebut Desa Bantul dan Kabupaten Bantul pada umumnya untuk sektor kebudayaan bisa semakin berkembang dan harapannya masyarakat bisa tahu kalau di Desa Bantul ada wisata budaya.
    
"Tidak hanya di Dlingo, tetapi Desa Bantul siap menerima wisatawan yang akan berkunjung dengan destinasi wisata menarik. Rencananya kami akan membangun sebuah embung untuk dijadikan destinasi wisata di Desa Bantul," katanya.
    
Rumanta mengatakan, yang akan ditawarkan kepada wisatawan dari desa budaya ini adalah beragam seni budaya yang sudah tradisi, kemudian wisata jembatan gantung, wisata alam termasuk monumen desa busaya yang saat ini sedang dibangun desa.
    
"Kami juga punya konsep nanti wisatawan kita hentikan di Teruman, dari sana wisatawan akan bersepeda dengan sepeda roda tiga. Jadi mereka beserta dengan keluarganya akan bersepeda menuju ke sini sambil menikmati alam perdesaan," katanya.
    
Ia menambahkan, kemudian di daerah Grujugan wisatawan akan menempati 'home stay' di tengah-tengah masyarakat sambil menikmati kuliner yang disediakan atau hasil dari masakan sendiri di home stay sesuai yang dikehendaki.
   
"Tapi sebelumnya harapannya wisatawan sebelum masuk ke home stay di Grujugan belanja di Pasar Bantul, sehingga disamping berwisata di Grujugan juga berbelanja dulu di pasar untuk dinikmati di kawasan wisata alam Grujugan," katanya.