Produksi ikan Kulon Progo capai 9.735 ton

id Profuksi ikan

Produksi ikan Kulon Progo capai 9.735 ton

Kolam ikan di pesisir Kalangan masyarakat di kawasan pesisir Kulon Progo mengembangkan budidaya lele dengan sistem terpal. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Realisasi produksi perikanan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga triwulan tiga Januari-September 2018, mencapai 63,58 persen atau 9.735 ton dari target 15.313 ton.
     
"Kami optimistis mencapai target produksi perikanan, baik budi daya dan tangkap sebanyak 15.313 ton pada 2018 ini," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Sudarna di Kulon Progo, Jumat.
     
Ia mengatakan realiasi produksi perikana budi daya Januari hingga September mencapai 8.752 ton atau 67,90 persen dari target Rp12.890 ton. Triwulan satu realisasinya 3.851 ton atau 99,60 persen dari target 3.867 ton. Triwulan dua realisasinya 3.577 ton atau 138,79 persen dari target 2.578 ton.
     
Selanjutnya, triwulan tiga realisasinya 1.323 ton arau 51 persen dari target 2.578 ton. Produksi ikan budi daya triwulan dua mengalami peningkatkan drastis karena ada panen dini dampak dimatikannya saluran Irigasi Kalibawang. Hal ini berdampak pada turunnya produksi perikanan budi daya pada triwulan ketiga.
     
"Pada triwulan empat ini, saluran Irigasi Kalibawang kembali dibuka. Harapanya, target produksi sebanyak 3.867 ton dapat terealisasi," harapnya.
     
Sudarna mengakui produksi ikan tangap dari Januari hingga September sangat rendah, yakni 983,38 ton atau 40,59 persen dari target 2.423 ton. Produksi ikan tangkap triwulan satu mencapai 448,703 ton atau 74,07 persen dari target 605,750 ton.
     
Triwulan dua mencapai 253,761 ton atau 69,82 persen dari target 363,450 ton. Triwulan tiga mencapai 280,918 ton atau 115,94 ton dari target 242,3 ton.
       
"Produksi ikan tangkap biasanya dimulai sejak September hingga Desember. Hal ini dikarenakan sedang musim migrasi ikan. Untuk itu, triwulan empat, kami memasang target 1.211 ton. Kami optimistis akan tercapai. Saat ini, kondisi gelombang laut sangat normal, harapannya tangkapan ikan juga melimpah," katanya.
     
Kepala  Bidang Perikanan Budi Daya DKP Kulon Progo Leo Handoko mengatakan pusat budi daya ikan yang terkena dampak dimatikannya saluran irigasi Kalibawang, yakni Kecamatan Kalibawang, Nanggulan, Girimulyo, Sentolo dan Panjatan.
     
"Produksi ikan budi daya ikan di Kulon Progo pusatnya di kecamatan tersebut. Kalau tidak ada air, maka dipastikan produksi ikan akan turun lebih dari 50 persen. Saat ini, kami masih melakukan pemantauan dan penghitungan produksi ikan di wilayah terdampak dimatikannya irigasi Kalibawang," kata Leo.
     
Ia mengatakan jaringan irigasi Kalibawang sangat vital bagi budi daya perikanan, khususnya ikan bersisik seperti nila dan gurami yang membutuhkan air secara berkala. Untuk itu, DKP melarang pembudi daya sementara waktu tidak membudidayakan jenis ikan tersebut.
     
"Sejak Juni, kolam ikan di wilayah terdampak dimatikannya saluran irigasi Kalibawang, kolam dikosongkan," katanya. ***1***