Bantul (Antaranews Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan membangun sebanyak 40 rumah untuk para korban yang terdampak badai Siklon Tropis Cempaka akhir 2017.
"Kita sudah dapat dana hibah daerah, salah satunya untuk stimulan bagi warga yang kena dampak badai Cempaka kemarin (2017), itu wujudnya nanti kita bantu berupa pembuatan rumah," kata Sekretaris BPBD Bantul Muhammad Barried di Bantul, Kamis.
Ia mengatakan, pemerintah rencanannya akan membangun rumah sebanyak 40 unit dengan harga sekitar Rp115 juta per unit, kemudian untuk lingkungannya sebesar Rp15 juta, sehingga totalnya setiap rumah sebesar Rp130 juta.
Menurut dia, badai Siklon Tropis Cempaka akhir 2017 yang berakibat cuaca ekstrim atau hujan deras dengan waktu lama di Bantul itu mengakibatkan banjir luapan sungai hingga merendam dan merusak bangunan rumah warga bantaran sungai.
"Untuk lokasi-lokasi (pembangunan rumah) yang diveriifikasi itu di (bantaran sungai) daerah Imogiri dan Pundong, di wilayah itu memang terdampak bencana Cempaka yang sangat besar," katanya.
Ia mengatakan, 40 unit rumah tersebut rencananya dibangun di tempat yang lebih aman dari bahaya banjir di sekitar wilayah tersebut, hal itu sekaligus sebagai upaya relokasi warga yang tinggal di daerah rawan bahaya.
Barried mengatakan, dana hibah daerah dari pemerintah pusat untuk revitalisasi karena dampak badai Cempaka itu telah ditandatangani Bupati Bantul beberapa waktu lalu, sehingga untuk realisasinya dilakukan tahun 2019.
Selain untuk membangun rumah, kata dia, BPBD Bantul juga mendapat anggaran untuk perbaikan dan pembangunan enam jembatan, diantaranya jembatan di Nambangan Pundong, Jembatan Kliringan Jetis, Jembatan di Gayam dan jembatan di daerah Pleret.
"Kalau (pembangunan) infrastruktur, karena ini hibah sudah diakhir tahun, maka pelaksanaannya di tahun 2019 namun untuk penyusunan RKA (rencana kerja anggaran), untuk administrasi kita mulai dari tahun ini," katanya.
Dengan demikian, kata dia, pada akhir tahun 2018 ini uang hibah daerah tersebut proses transfer ke kas daerah (Kasda), kemudian nanti dari kasda akan diproses pencairannya di 2019 untuk realisasi pembangunan fisiknya.
"Proyeknya dengan sistem lelang, dan di awal tahun 2019 kita baru membuat DED (Detail Engineering Design) dari rencana pembangunan itu, setelah DED-nya terbit baru kita laksanakan untuk pembangunan fisiknya," katanya.
Berita Lainnya
Tiga warga tertimbun longsor, kini tengah dicari
Jumat, 26 April 2024 10:02 Wib
Lima RT di Jakarta Selatan banjir
Kamis, 25 April 2024 9:13 Wib
12 rumah warga tertimbun longsor
Minggu, 21 April 2024 10:45 Wib
38 rumah warga rusak diterjang angin kencang
Jumat, 19 April 2024 20:40 Wib
BPBD DIY meningkatkan pencegahan kecelakaan laut di Pantai Selatan
Jumat, 19 April 2024 14:03 Wib
Pelaku wisata antisipasi bencana hidrometeorologi saat libur Lebaran 2024
Sabtu, 6 April 2024 17:22 Wib
BPBD Bantul meningkatkan kesiapsiagaan potensi cuaca ekstrem Lebaran
Kamis, 4 April 2024 16:52 Wib
40 RT dan lima ruas jalan tergenang banjir
Kamis, 4 April 2024 5:53 Wib