Kelompok Tani Trimulyo menerapkan mekanisasi pertanian budi daya padi

id Mesin pertanian,domplot

Kelompok Tani Trimulyo menerapkan mekanisasi pertanian budi daya padi

Alat mesin pertanian untuk memanen padi di Bulak Ancak Blawong, Desa Trimulyo Jetis Kabupaten Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Kelompok Tani Barokah, Dusun Blawong, Desa Trimulyo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimews Yogyakarta, menerapkan mekanisasi pertanian atau menggunakan alat mesin pertanian dalam budi daya tanaman padi guna meningkatkan hasil produksi panen.

"Manfaatnya banyak, pertama ada transfer teknologi, kita sebelumnya masih banyak menggunakan (tenaga) sifatnya manual sekarang kita sudah mekanisasi," kata Ketua Kelompok Tani Barokah Desa Trimulyo Akhid Yusron Riyadi di Bantul, Jumat.

Menurut dia, penerapan mekanisasi pertanian di kelompok tani tersebut dimulai pada musim tanam akhir 2018 pada lahan percontohan atau demplot seluas enam hektare di bulak Ancak Dusun Blawong, sehingga pada April ini sudah memasuki masa panen.

Selain peralihan tenaga tanam yang efektif, kata dia, mekanisasi pertanian dengan pendampingan dan fasilitasi perusahaan bank negara ini juga berguna dalam mempercepat proses dari awal tanam sampai dengan panen.

"Awalnya kita kalau menanam harus menunggu lama, dengan kita mekanisasi lebih cepat, sehingga scr waktu kita lebih serempak dan lebih efisien. Ketiga harapan kita ke depan bagaimana bisa menekan dari biaya-biaya yang tidak bisa kita kendalikan," katanya.

Dia mengatakan, sebelum mulai menerapkan mekanisasi pertanian di lahan kelompok, diawali dengan riset oleh tim teknis pada 2017. Pada 2018 sempat mulai menerapkan, namun petani sempat kembali seperti semula dengan sistem manual.

"Namun akhir 2018 dari pertengahan kita mulai kerjakan kembali, sehingga ini (mekanisasi) masih tanam pertama untuk implementasinya, karena sebelumnya kita sempat proses perbaikan infrastruktur yang memang perlu kita perbaiki," katanya.

Dari penerapan mekanisasi pertanian itu pun membuahkan hasil positif bagi demplot padi milik kelompoknya, dari sisi produktifitas panen mengalami kenaikan sekitar tiga kuintal gabah kering dibanding dengan pertanian sistem manual atau tenaga manusia.

"Dari sisi produktifitas dibanding normal naik, kira-kira naiknya tiga kuintal. Karena kita juga terapkan pertanian ramah lingkungan sehingga harapan kita beras yang kita produksi beras sehat dan lebih baik dari yang sebelumnya," katanya.

Ia mengatakan, dalam budi daya pertanian ramah lingkungan dengan mekanisasi itu juga bagaimana teknologi yang diterapkan sesuai dengan kondisi tanah dan kondisi air, sehingga sebelumnya ada pengecekan tanah dan kadar air agar ada perlakuan khusus.

"Untuk tahap awal ini baru enam hektare, total lahan milik semua anggota 22 hektare, sehingga minimal 20 hektare itu ke depan syukur dengan kelompok tani sebelah di Blawong targetnya secara perlahan kita terapkan," katanya.
             Baca juga: Pemkab mengharapkan demplot padi binaan Bank Indonesia sejahterakan petani