Gunung Kidul percepat pembebasan lahan jalan Gunung Kidul-Sleman

id Pemkab Gunung Kidul

Gunung Kidul percepat pembebasan lahan jalan Gunung Kidul-Sleman

Kantor Pemkab Gunung Kidul (antarayogya)

Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mempercepat pembebasan lahan tambahan untuk proyek jalur alternatif Kabupaten Gunung Kidul-Kabupaten Sleman melalui Ngalang, Gedangsari-Ngoro-oro, Patuk.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Permukiman Penduduk (DPUPRKP) Gunung Kidul Eddy Praptono di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan saat ini pengembangan proyek pembangunan jalan alternatif Gunung Kidul-Sleman sudah memasuki tahap lelang apraisal.

“Itu artinya, pengukuran lahan yang akan dibebaskan sudah selesai,” kata Eddy Praptono,

Dia menjelaskan pembangungan jalur alternatif tersebut terealisasi dalam beberapa tahap. Pertama tahun lalu sepanjang lima kilometer dari Gading, Playen- Ngalang, Gedangsari sudah selesai.

Kemudian tahun ini, lanjut Edsy, Pemprov DIY menyelesaikan pembangunan titik Ngalang sampai Gading, Kecamatan Patuk. Total biaya yang dibutuhkan untuk membangun jalur sepanjang enam kilometer ini sekitar Rp90 miliar. Anggaran termasuk alokasi pembuatan Jembatan Nguwot, Ngalang, Gedangsari.

“Oktober tahun ini pembebasan lahan melalui dana keistimewaan (danais),” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Petarung) Gunung Kidul Winaryo mengatakan, total lahan yang akan dibebaskan titik Ngalang-Ngoro oro sepanjang 15 km. Tahapannya sudah membentuk tim appraisal untuk menaksir harga ganti rugi yang akan diberikan kepada masyarakat.

“Penunjukan tim appraisal dilakukan dengan sistem lelang di Unit Layanan Pengadaan milik Pemkab Gunung Kidul. Prinsipnya, terus dilakukan pengkajian nilai ganti rugi pembebasan 700 bidang tanah,” terangnya.

Selanjutnya, tim appraisal bekerja dan menetapkan taksiran harga tanah. Hasilnya akan diumumkan kepada masyarakat terdampak, untuk kemudian dilakukan rapat ganti rugi untuk persiapan pembayaran.