Disnakertrans Kulon Progo mengadakan pelatihan kerja berbasis kompetensi

id berbasis kompetensi,Kulon Progo

Disnakertrans Kulon Progo mengadakan pelatihan kerja berbasis kompetensi

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kulon Progo dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia yang unggul, kompetitif, berbudaya, dan bertanggung jawab mengisi lapangan pekerjaan mensikapi peluang usaha dengan adanya Bandara Internasional Yogyakarta, (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengadakan pelatihan kerja berbasis kompetensi dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia yang unggul, kompetitif, berbudaya, dan bertanggungjawab mengisi lapangan pekerjaan.

Kepala UPTD Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Saryono di Kulon Progo, Rabu, mengatakan pelatihan kerja diikuti 144 peserta yang terbagi dalam sembilan paket, yaitu pelatihan pembuatan kue dan roti, pelatihan perakitan komputer, pelatihan internet marketing, pelatihan teknisi lemari pendingin, pelatihan mebel dan furniture, pelatihan pemeliharaan berkala kendaraan ringan, pelatihan "front liner", pelatihan desain grafis dan pelatihan juru las.

"Disnakertrans telah menargetkan pelatihan berbasis kompetensi 92 paket pada 2019 ini. Namun sampai saat ini baru terlaksana 79 paket, yang sedang berjalan sembilan paket sehingga masih tersisa empat paket yang belum terlaksana," kata Saryono.

Ia mengatakan pada pelatihan kerja ini, BLK memberikan beberapa fasilitas di antaranya ATK, bahan pelatihan berupa teori dan praktik, bantuan transportasi, konsumsi, pakaian kerja, pakaian olahraga, asuransi selama pelatihan dan nanti peserta yang berkompeten juga akan diberikan sertifikat.

Sebelum resmi menjadi peserta, mereka diseleksi secara ketat oleh panitia pelaksana melalui tes tertulis. Pelatihan ini dilaksanakan pada 1 Oktober hingga 22 November mendatang.

"Harapannya setelah mengikuti pelatihan ini peserta bisa mendapatkan sertifikat berstandar nasional sehingga siap bersaing dan memanfaatkan peluang kerja yang ada," katanya.

Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kulon Progo Jumanto mengharapkan pelatihan kerja di UPT BLK ini, merupakan salah satu upaya untuk menekan angka pengangguran. Diharapkan BLK dapat melahirkan tenaga-tenaga yang handal, terampil, profesional dan siap memasuki pasar kerja.

Ia berharap agar terjadi keseimbangan antara jumlah tenaga kerja yang tersedia dengan jumlah tenaga kerja yang diinginkan.

"Kami harapkan terjadi match antara ketersediaan dan permintaan tenaga kerja antara lulusan SMA ataupun SMK maupun alumni BLK ini kemudian match dengan dunia industri sehingga pelatihan bisa memenuhi LKPS sehingga bisa mendorong percepatan program nasional," katanya.