Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mulai mempersiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi peristiwa yang berpotensi terjadi pada musim pancaroba atau peralihan musim dari kemarau ke hujan saat ini.
"Kalau Oktober di dasarian dua ini sudah masuk musim peralihan dari kemarau ke hujan atau pancaroba, dan kita rencana ada koordinasi teknis persiapan untuk menghadapi musim pancaroba ini," kata Manajer Pusat Pengendali Operasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Bantul Aka Luk Luk di Bantul, Jumat.
Menurut dia, dalam musim pancaroba atau peralihan musim ini ditandai dengan cuaca yang terkadang mendung atau tertutup awan gelap, namun tidak turun hujan, meskipun turun hujan namun intensitas sangat ringan atau hanya gerimis sebentar.
Namun demikian, kata dia, di sisi lain cuaca bisa tiba-tiba berubah panas atau seperti saat kemarau.
Cuaca seperti ini diprediksi akan berlangsung dalam satu bulan ke depan sebelum akhirnya memasuki musim hujan.
"Jadi cuacanya saat ini tidak menentu terkadang panas tiba-tiba mendung, dan sudah kita lihat kadang muncul gumpalan-gumpalan awan mendung. Kejadian yang diwaspadai seperti angin kencang sesaat sebelum hujan, kemudian hujan lebat yang disertai petir," katanya.
Dia mengimbau, masyarakat bisa menghindari berteduh di bawah pohon besar ketika tiba-tiba turun hujan lebat, karena dikhawatirkan tertimpa pohon tumbang akibat terjangan angin kencang yang biasa menyertai pada musim pancaroba ini.
"Dan yang juga diantisipasi itu terkait kondisi kesehatan masyarakat, karena cuaca dari panas ke dingin secara tiba-tiba. Dan musim pancaroba ini sampai November, jadi dasarian dua Oktober sampai dasarian tiga November itu musim peralihan, kemudian masuk musim hujan," katanya.
Dia menjelaskan, meski masuk musim pancaroba yang terkadang hujan ringan, namun hujan tersebut belum dapat mengatasi kekeringan yang melanda sebagian wilayah Bantul, karena selain hujan yang belum merata, dampak kemarau sangat terasa.
"Karena kemarau ini di wilayah Bantul terutama wilayah timur itu saat ini masih membutuhkan dukungan untuk pemenuhan air bersih, jadi dropping air bersih setiap hari masih dilakukan, selain dari BPBD, Tagana dan PMI juga dari lembaga yang lain," katanya.
Berita Lainnya
Pengasuh Ponpes Krapyak Bantul menyerukan jaga persatuan usai Pemilu 2024
Jumat, 26 April 2024 14:32 Wib
Program Padat Karya di Bantul diproyeksikan serap 8.000 tenaga kerja
Jumat, 26 April 2024 11:40 Wib
Bawaslu Bantul mengawasi pembentukan anggota PPK untuk Pilkada 2024
Kamis, 25 April 2024 18:12 Wib
KPU Bantul buka pendaftaran PPK Pilkada 2024
Kamis, 25 April 2024 13:18 Wib
Bupati Bantul sebut otonomi daerah untuk kesejahteraan dan demokrasi
Kamis, 25 April 2024 13:16 Wib
Pemkab Bantul serahkan sertifikat hasil konsolidasi tanah kepada warga
Rabu, 24 April 2024 18:51 Wib
Usaha lansia pengrajin tas rajut di Bantul, DIY, peroleh bantuan
Rabu, 24 April 2024 5:23 Wib
Bawaslu Bantul melakukan pembentukan panwascam untuk Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 19:12 Wib