12 kandidat Pilkada Bantul dari Golkar paparkan visi misi

id Penyampaian visi misi

12 kandidat Pilkada Bantul dari Golkar paparkan visi misi

Penyampaian visi misi bakal cabup dan cawabup Pilkada Bantul 2020 yang daftar melalui Partai Golkar Bantul. (Foto : ANTARA/Hery Sidik).

Bantul (ANTARA) - Sebanyak 12 kandidat calon bupati (cabup) dan wakil bupati (cawabup) untuk Pemilihan Kepala Daerah 2020 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang mendaftar melalui Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Bantul memaparkan visi dan misi mengenai keikutsertaannya pada kontestasi politik itu.

"Kegiatan ini merupakan tahapan kedua dari tahapan penjaringan bakal cabup/cawabup tahun 2020, yang mana ini penyampaian visi misi bakal calon yang diusung Partai Golkar," kata Ketua DPD Partai Golkar Bantul Paidi di sela penyampaian visi misi oleh bakal cabup dan cawabup di Bantul, Minggu.

Menurut dia, 12 bakal calon peserta Pilkada Bantul itu adalah enam bakal calon bupati yaitu Agus Santosa (swasta), Jati Nur Cahyo (swasta), Kusilah anggota Polri, Mahmud Ardi Widanto (Ketua DPD PAN Bantul), Suharsono (Bupati Bantul/petahana) dan Yulardi Hamdani (profesional).

Sedangkan enam bakal cawabup Bantul adalah Arni Tyas Palupi (anggota DPRD Bantul), Dewata Eka Putra (pengusaha), Erwin Nizar (politisi Partai Golkar), Nur Rahmat JP (Ketua DPC Demokrat Bantul), Setiya (mantan anggota DPRD), Totok Sudarto (pensiunan PNS).

Paidi menjelaskan, setelah tahapan penyampaian visi misi oleh bakal calon yang daftar melalui Golkar, kemudian tim penjaringan Partai Golkar yang terdiri tingkat Provinsi DIY, tingkat kabupaten dan pengurus kecamatan akan menjaring tiga sampai lima nama kandidat untuk diajukan ke DPD DIY.

"Setelah ini akan dijaring tiga sampai lima nama bakal calon yang akan diajukan ke provinsi, dan setelah digodog akan diajukan ke DPP Golkar di Jakarta untuk mendapat rekomendasi, akan tetapi rekomendasi menungggu hasil survei," jelasnya.

Dia menerangkan, pertimbangan dijaring tiga sampai lima nama bakal calon tersebut karena sesuai dengan aturan partai, dan kriteria bakal calon setelah ada penilaian dari tim siapa yang dapat lolos dari tahapan penyampaian visi misi tersebut.

"Nanti sebelum menurunkan rekomendasi akan ada survei tim dari DPP, nanti nama-nama itu bupati sendiri wakil sendiri, sehingga ada rekomendasi untuk langsung pasangan cabup dan calon wabup," kata anggota DPRD Bantul ini.

Dia menargetkan, rekomendasi dari DPP terkait nama calon bupati dan wakil bupati yang akan diusung Partai Golkar dalam Pilkada Bantul turun sebelum Ramadhan atau akhir April 2020, meski begitu sebelum rekomendasi turun, DPD Golkar tetap menjalin komunikasi dengan partai politik (parpol) lain untuk kemungkinan berkoalisi.

"Sebelum rekomendasi turun kami pastikan sudah lobi dengan partai lain. Untuk arah koalisi belum pasti, namun semua partai mungkin, terutama partai dari bakal calon yang daftar, karena mereka ada yang berasal dari partai," lanjutnya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024