DIY gulirkan dana Rp100 juta untuk ongkos kirim UMKM

id UMKM,Yogyakarta,DIy

DIY gulirkan dana Rp100 juta untuk ongkos kirim UMKM

Ilustrasi- Pengrajin menyelesaikan proses pembuatan patung loro blonyo atau sepasang pengantin di Yogyakarta. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/17. (.)

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama 2020 hingga Juli telah mengucurkan dana Rp100 juta untuk memfasilitasi ongkos kirim penjualan produk UMKM secara daring.

"Sejak Mei 2020 sampai sekarang biaya ongkos kirim yang kami keluarkan mencapai Rp100 juta dan nilai ekonomi yang digerakkan mencapai enam kali lipatnya atau sekitar Rp600 juta," kata Kepala Bidang Layanan Kewirausahaan, Dinas Koperasi dan UKM DIY, Wisnu Hermawan di Yogyakarta, Jumat.

Menurut Wisnu, dampak ekonomi dari penjualan produk UMKM itu ikut dirasakan oleh para pengemudi ojek daring yang bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM DIY melalui aplikasi toko daring SiBakul.

Ia mengatakan dana untuk ongkos kirim produk ratusan UMKM itu bersumber dari dana tak terduga APBD DIY.

Hingga saat ini, jumlah UMKM di DIY yang mendapat fasilitas ongkos kirim sebanyak 400 UMKM meski secara keseluruhan UMKM di DIY mencapai 200 ribu lebih.

UMKM yang mendapatkan fasilitas itu adalah yang telah mendaftar dan memenuhi persyaratan seperti ketersediaan stok produk, melek IT, ketersediaan akses layanan perbankan secara daring, dan proses produksi yang tetap berpijak pada protokol kesehatan.

"Karena jangan sampai ketika ada yang pesan ternyata stok mereka tidak tersedia," kata dia.

Ia berharap seluruh UMKM di DIY dapat melakukan penjualan secara daring karena dengan cara itu peluang bertahan di tengah pandemi lebih besar.

Untuk mendukung penjualan, menurut dia, Dinas Koperasi dan UKM DIY bekerja sama dengan BUMN, BUMD, serta sektor swasta di DIY untuk memprioritaskan belanja produk UMKM.

"Apalagi Pak Gubernur juga sudah mengeluarkan SE tentang himbauan untuk pembelian produk-produk UMKM," kata Wisnu.