SAR Gunung Kidul mengevakuasi barang dagangan warung di pinggir pantai

id Evakuasi,Gunung Kidul,gelombang tinggi

SAR Gunung Kidul mengevakuasi barang dagangan warung di pinggir pantai

SAR Gunung Kidul evakuasi barang dagangan dan peralatan warung di kawasan pantai. (ANTARA/HO-SAR Linmas Gunung Kidul)

Gunung Kidul (ANTARA) - Pelaku wisata dan Tim Pencarian dan Penyelamatan Satuan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengevakuasi barang-barang dagangan dan perlengkapan warung di pinggir pantai supaya tidak rusak diterjang gelombang tinggi di wilayah ini dalam beberapa hari terakhir.

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunung Kidul Surisdiyanto di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan dampak gelombang tinggi pada Kamis (29/7), ada tiga warung di kawasan Pantai Drini yang mengalami kerusakan akibat diterjang gelombang tinggi.

Selain lantai gazebo, ada pula bangunan warung yang lantai dan dindingnya jebol terhantam gelombang hingga terbawa arus, dan sebagian besar bangunan terbuat dari material tripleks. Selain itu, pasir laut masuk warung.

"Sejauh ini, tidak ada korban jiwa maupun luka pada peristiwa ini. Pedagang dibantu anggota SAR langsung mengevakuasi barang dagangan untuk mengantisipasi gelombang tinggi," kata Surisdiyanto.

Ia mengatakan pantai lain di bawah pengawasan SAR Satlinmas Wilayah II Gunung Kidul sudah tidak ada kerusakan. Hal ini karena mereka sudah mengevakuasi barang dan dagangannya sebelumnya, khususnya kapal nelayan.

"Barang-barang dan perlengkapan warung sebagian sudah dievakuasi sebelumnya, sehingga tidak ada kerusakan parah," katanya.

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Gunung Kidul Sunu Handoko mengatakan tinggi gelombang kawasan pantai selatan mencapai 4-6 meter pada Jumat dini hari menyebabkan beberapa bangunan rusak di Pantai Jungwok, Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo. Sejauh ini dilaporkan ada tiga bangunan warung yang rusak di Pantai Jungwok.

Hingga siang ini kondisi gelombang laut yang mendekati daratan terpantau landai. Meski demikian, gelombang di bagian tengah disebut masih tinggi.

"Sampai saat ini, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, karena penutupan kawasan wisata tidak ada aktivitas di kawasan pantai. Selain itu, informasi mengenai gelombang tinggi sudah disampaikan ke nelayan, dan masyarakat. Nelayan juga sudah mengevakuasi kapal," katanya.

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024