Kementan mendirikan posko hewan ternak terdampak erupsi Gunung Semeru

id Kementan,Gunung Semeru, Erupsi,Hewan ternak

Kementan mendirikan posko hewan ternak terdampak erupsi Gunung Semeru

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meninjau "inddor vertival farming" yang dibangun Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BBPSDLP), di Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/12/2021). (ANTARA/Riza Harahap)

Bogor (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) mendirikan posko induk untuk menampung hewan ternak milik warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Sesuai arahan Presiden untuk membantu warga yang terdampak erupsi Gunung Merapi, kalau yang lain mengurus pengungsi manusia, kami mengurus hewan ternak," kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Syahrul Yasin Limpo mengatakan hal itu menjawab pertanyaan wartawan, saat menghadiri peringatan Hari Tanah Sedunia di Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian Bogor, Kementerian Pertanian, di Cimanggu, Kota Bogor.

Menurut Syahrul, Kementerian Pertanian membuat posko induk peternakan untuk mengumpulkan hewan ternak di satu tempat, dan klaster-klasternya sesuai dengan jenis hewan ternaknya. Diatur oleh Dirjen Peternakan. "Pakannya disuplai, sampai masa tanggap darurat dianggap selesai," katanya.

Hewan ternak milik warga terdampak erupsi Gunung Semeru, seperti kambing, sapi, kerbau, dan lainnya, akan dikembalikan kepada para pemiliknya setelah masa tanggap darurat dianggap selesai dan status Gunung Semeru sudah dinyatakan aman.

"Perawatan hewan ternak di posko peternakan, tentu dikawal juga sampai dilakukan pemulihan," katanya.

Selain menjaga hewan ternaik, tim dari Kementan juga turut membantu melakukan penyemprotan tanaman holtikultura dan padi yang terkena abu vulkanik. "Penyemprotan dengan menggunakan air dan pestisida," katanya.

Sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo bersama beberapa Menteri terkait, mendampingi Presiden Joko Widodo mengunjungi warga terdampak erupsi Gunung Merapi yang berada di pengungsian, pada Selasa (7/12).

Pada kesempatan tersebut, Syahrul juga melihat lahan pertanian yang rusak akibat tertimpa abu vulkanik. "Ada sekitar 884 hektar lahan pertanian yang rusak, dari sekitar 11.000 lahan pertanian," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024