Sekolah Yogyakarta memastikan protokol kesehatan PTM berjalan baik

id PTM,Yogyakarta,protokol kesehatan,siswa, sekolah

Sekolah Yogyakarta memastikan protokol kesehatan PTM berjalan baik

Pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SD Lempuyangwangi Yogyakarta untuk mengawali semester dua tahun ajaran 2021/2022, Senin (3/1/2022). (ANTARA/HO-SD Lempuyangwangi Kota Yogyakarta)

Yogyakarta (ANTARA) - Sekolah di Kota Yogyakarta memastikan pelaksanaan protokol kesehatan saat pembelajaran tatap muka bisa berjalan dengan baik, mulai dari siswa datang ke sekolah, belajar di kelas, istirahat, hingga pulang.

“Kami lakukan pengecekan suhu saat siswa tiba di sekolah, meminta siswa mencuci tangan, selalu mengenakan masker selama di kelas, mengawasi mereka saat jam istirahat, dan saat pulang sekolah,” kata Kepala SD Lempuyangwangi Esti Kartini di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, hampir tidak ada kendala apapun untuk menerapkan protokol kesehatan saat pembelajaran tatap muka tetapi guru harus sering-sering mengingatkan siswa agar tetap memakai masker di sekolah.

Misalnya saat istirahat. Siswa dibolehkan memakan bekal yang dibawa dari rumah karena kantin sekolah belum buka. Usai makan, siswa diingatkan untuk kembali memakai masker.

“Jika biasanya guru bisa meninggalkan siswa saat jam istirahat, maka saat ini guru harus selalu memantau siswa saat istirahat supaya tetap menjalankan protokol kesehatan,” katanya.

Sesuai ketentuan dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Yogyakarta, pelaksanaan PTM di Yogyakarta belum dilakukan secara penuh 100 persen kapasitas tetapi baru sekitar 60-70 persen kapasitas.

Di SD Lempuyangwangi, dilakukan pembagian jadwal tiap pekan. Pada pekan pertama Januari, siswa yang masuk adalah kelas 1, 3, 5, dan 6, sedangkan pekan berikutnya untuk siswa kelas 2, 4, dan 6. Setiap kelas diisi 100 persen siswa atau 28 siswa per kelas.

“Siswa kelas 2 dan 4 belajar di rumah mengerjakan tugas dari guru karena memang sudah tidak ada ketentuan untuk pembelajaran jarak jauh. Siswa kelas 6 masuk tiap hari karena harus melakukan persiapan ujian,” katanya.

Pembelajaran sudah dilakukan maksimal hingga enam jam pelajaran untuk siswa kelas 6, sedangkan untuk siswa di kelas 1 masih tetap terbatas dan pulang pukul 11.00 WIB.

“Kami harapkan pembelajaran tatap muka bisa berjalan dengan baik. Dukungan dari orang tua siswa juga cukup besar agar siswa kembali belajar di sekolah,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Yogyakarta Budi Ashrori mengatakan meskipun Yogyakarta memenuhi syarat untuk menjalankan PTM 100 persen kapasitas namun tetap memilih untuk melaksanakannya secara bertahap.

“Kami jalankan sekitar 2/3 dari kapasitas dulu. Tidak langsung 100 persen kapasitas karena kami ingin melihat bagaimana kesiapan sekolah dan perkembangan siswa,” katanya.

Evaluasi mengenai pelaksanaan PTM akan dilakukan dalam dua atau tiga pekan kemudian.

“Jika semuanya berjalan dengan baik, maka kami baru bisa melakukan PTM 100 persen kapasitas. Semua siswa masuk tiap hari,” katanya.

Menurut Budi, penting untuk melihat kesiapan sekolah dan respons siswa terhadap pelaksanaan PTM.

“Protokol kesehatan menjadi kunci agar PTM bisa berjalan dengan baik. Mudah-mudahan semua lancar sehingga kegiatan belajar mengajar bisa kembali normal,” katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024