Beijing (ANTARA) - Kode kesehatan berbasis digital Beijing Jiankangbao yang digunakan untuk mengecek hasil tes PCR dan catatan vaksinasi COVID-19 masyarakat ibu kota China itu terkena serangan peretas asing.
"Beijing Jiankangbao telah diretas, Kamis pagi, pada saat masa puncak penggunaan," kata Wei Bin dari Pemerintah Kota Beijing.
Menurut dia, tim teknis memastikan persoalan tersebut dengan cepat.
"Selanjutnya kami menemukan sumber serangan berasal dari luar negeri," ujarnya.
Wei mengungkapkan bahwa Beijing Jiankangbao juga mengalami serangan serupa selama penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin (Winter Olympic) di Beijing pada Februari-Maret lalu.
Menurut otoritas kota, Beijing Jiankangbao telah menyediakan lebih dari 13 miliar data kesehatan masyarakat hingga Februari lalu.
Masyarakat Beijing termasuk warga asing yang tinggal di Ibu Kota diwajibkan mengunduh aplikasi Beijing Jiankangbao.
Aplikasi itu berisi data kesehatan dan riwayat perjalanan seseorang yang harus ditunjukkan kepada penjaga pusat perbelanjaan, stasiun kereta api, bandar udara, dan tempat umumnya lainnya, termasuk rumah-rumah ibadah.
Aplikasi tersebut membantu otoritas setempat dalam melacak kontak dekat pasien positif COVID-19.
Berita Lainnya
AstraZeneca menarik peredaran vaksin COVID-19 di mancanegara
Kamis, 9 Mei 2024 5:58 Wib
Brigade Al-Qassam dan Israel bentrok di Rafah
Rabu, 8 Mei 2024 19:10 Wib
Israel invasi Rafah, Houthi Yaman ancam perluas serangan
Rabu, 8 Mei 2024 19:08 Wib
Sebanyak 35 orang Palestina meninggal gegara serangan Israel di Rafah
Rabu, 8 Mei 2024 19:07 Wib
Malaysia kutuk serangan Israel di tengah upaya gencatan senjata
Rabu, 8 Mei 2024 15:22 Wib
Sekjen PBB sebut serangan darat Israel ke Rafah tidak bisa diterima
Selasa, 7 Mei 2024 19:53 Wib