Pemkab Bantul: Tak ada kendala dalam pekerjaan fisik padat karya

id Padat karya infrastruktur ,Pembangunan cor blok ,Kurangi pengangguran

Pemkab Bantul: Tak ada kendala dalam pekerjaan fisik padat karya

Proses pekerjaan fisik padat karya infrastruktur di Dusun Blawong II, Kelurahan Trimulyo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan tidak ada kendala dalam proses pembangunan atau kegiatan pekerjaan fisik padat karya infrastruktur 2023 yang serentak dilaksanakan di 238 lokasi.

"Sudah kami kumpulkan ketua kelompok untuk melakukan evaluasi terkait dengan progres perkembangan fisik padat karya, dan Alhamdulillah tidak ada kendala yang berarti," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul Istirul Widilastuti di Bantul, Rabu.

Menurut dia, jika memang ada beberapa kendala saat pekerjaan fisik yang dimulai sejak 20 Maret hingga 13 April nanti, hanya kendala kecil yang langsung diselesaikan di tingkat kelompok tanpa mengganggu proses pembangunan secara keseluruhan.

Baca juga: Bantul mulai melaksanakan kegiatan padat karya infrastruktur

"Kendala seperti cuaca saja, jadi kalau pas hujan mereka tidak bisa bekerja, sehingga menjadi tertunda, namun kalau yang lainnya tidak ada, mudah-mudahan sampai akhir pekerjaan bisa berjalan lancar sampai dengan tanggal 12 April dan 13 April," katanya.

Dia mengatakan, dengan semangat warga Bantul yang sudah menjadi budaya adiluhung, yaitu gotong royong, mereka tidak ada kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target waktu yang diberikan.

Setelah pekerjaan fisik padat karya infrastruktur selesai, kata dia, para pekerja yang setiap kelompok berjumlah 26 orang segera dicairkan upahnya, yaitu untuk kepala kelompok sebesar Rp90 ribu per hari, tukang sebesar Rp80 ribu per hari, dan pekerja Rp70 ribu per hari.

Dia mengatakan, dengan program padat karya infrastruktur yang bertujuan untuk mengurangi pengangguran dan setengah penganggur di sekitar lokasi kegiatan, harapannya bisa menjadi solusi untuk pengentasan kemiskinan di Bantul.

"Harapannya program padat karya ini bisa menjadi solusi untuk pengentasan kemiskinan di Bantul, karena pekerja yang kami libatkan itu sudah kami sesuaikan dengan data miskin di Bantul terutama daerah yang disebut miskin ekstrem," katanya.

Kegiatan padat karya infrastruktur program Disnakertrans Bantul yang sedang berjalan tersebut dianggarkan masing-masing sebesar Rp100 juta per lokasi, kegiatan padat karya berupa pembangunan cor blok jalan, talud, dan saluran drainase.

Baca juga: Bantul mengikutkan pekerja padat karya pada jaminan BPJS Ketenagakerjaan
Baca juga: Bantul targetkan padat karya infrastruktur serap 12 ribu pekerja