BPBD Bantul : Warga segera ajukan pasokan air jika alami kekeringan

id BPBD Bantul ,Bantuan droping air ,Dampak kekeringan

BPBD Bantul : Warga segera ajukan pasokan air jika alami kekeringan

Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meminta masyarakat segera berkirim surat atau berkomunikasi untuk mengajukan pasokan air bersih jika mengalami kekeringan atau kesulitan air sebagai dampak kemarau panjang.

"Kalau sudah mengalami kekeringan dan belum mendapat droping air segera saja mengajukan ke kami, lewat surat atau telepon, biar segera diasesmen untuk kita droping," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul Antoni Hutagaol di Bantul, Senin.

Dengan segera mengajukan permohonan ke BPBD Bantul, lanjutnya, daerah yang kekeringan bisa segera dicarikan solusi dan tindakan agar bantuan air yang seharusnya diterima tidak tertunda-tunda.

"Kami selalu koordinasi dengan teman Tagana, PMI (Palang Merah Indonesia) dan juga Pusdalops (Pusat Pengendalian Operasi) untuk pemetaan, lebih khusus lagi terkait dengan wilayah-wilayah yang membutuhkan droping air," katanya.

Untuk wilayah terdampak kekeringan yang memang sudah mengajukan bantuan air bersih ke pihak selain BPBD, kata dia, namun belum terdistribusi air, pihaknya segera berkoordinasi dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk penanganan lebih lanjut.

Ia mengatakan distribusi atau droping air bersih ke wilayah terdampak kekeringan karena kemarau panjang setidaknya sudah dilakukan ke sejumlah wilayah di Bantul, seperti Kecamatan Dlingo, Imogiri dan sebagian wilayah Kasihan.

"Yang terakhir kemarin droping air ke Pelemadu Sriharjo Imogiri kita droping sekitar 10 ribu liter dari BPBD, dari PMI sebanyak 5.000 liter, dari Tagana seribu liter, kemudian di wilayah Kelurahan Bangunjiwo sekitar 15 ribu liter, yang lain kita belum ada kabar," katanya.

Dia mengakui upaya memberikan bantuan droping air bersih ke lokasi terdampak kekeringan hanya solusi bersifat sementara, karena memang masih dimungkinkan membutuhkan bantuan air bersih lagi, apalagi melihat potensi kemarau tahun ini.

"Kalau kami di BPBD perannya hanya kebagian droping air, distribusi air saja, mungkin kalau untuk solusi jangka panjang perlu pembangunan fisik, tapi itu permohonan ke Dinas Pekerjaan Umum, kita sudah tidak bisa, jadi kami memang hanya distribusi air bersih," katanya.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024