Bupati Bantul: Wujudkan harmonisasi meski beda pilihan politik

id Silaturahmi kamtibmas ,Wujudkan harmonisasi ,Hadapi pemilu 2024

Bupati Bantul: Wujudkan harmonisasi meski beda pilihan politik

Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Abdul Halim Muslih saat menghadiri Silaturahmi Kamtibmas yang diadakan Kepolisian Resor (Polres) Bantul, DIY. Jumat (29/9/2023) sore. (Foto ANTARA/HO/Humas Polres Bantul)

Bantul (ANTARA) - Bupati Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta Abdul Halim Muslih mengatakan hubungan yang harmonis antara semua tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di kabupaten ini harus tetap diwujudkan meski memiliki perbedaan pilihan politik dalam Pemilu 2024.

"Perbedaan biarlah berjalan, tetapi keselarasan dan keharmonisan harus muncul dan berjalan dengan sinergi antar masyarakat," kata Abdul Halim di Bantul, Sabtu.

Oleh karena itu, Bupati Bantul memberi apresiasi kepada Polres Bantul atas upaya mewujudkan hubungan yang harmonis antar tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di Bantul, salah satunya melalui kegiatan Silaturahmi Kamtibmas yang diadakan pada Jumat (29/9) sore.

Melalui forum tersebut, Abdul Halim mengajak para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda juga dapat mendinginkan situasi di masyarakat dalam menghadapi kompetisi demokrasi lima tahunan tersebut.

"Kita telah memiliki pengalaman yang panjang tentang demokrasi, mestinya membuat kita menjadi lebih dewasa. Berbeda itu adalah hal yang biasa saja, tidak perlu baper-baperan, mau tidak mau, suka tidak suka, kita memang harus melewati prosedur demokrasi yaitu Pemilu," katanya.

Bupati yakin, apabila masyarakat Bantul, adalah masyarakat yang bisa diajak berkomunikasi dengan baik dan dapat diarahkan untuk selalu hidup rukun dan damai, karena di masyarakatnya memiliki kebudayaan gotong royong.

"Pemilu adalah hajatan demokrasi lima tahunan, dan siapapun yang terpilih menjadi presiden nanti sudah dibaiat dan tanda tangan perjanjian dengan rakyat, sudah pasti akan setia dengan NKRI dan Pancasila," katanya.

Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bantul Didik Joko Nugroho mengatakan, dalam menjalankan fungsi pengawasan, akan melaksanakan instruksi dari Bawaslu pusat, yakni mendahulukan pencegahan supaya tidak terjadi konflik pada Pemilu 2024.

Dia juga mengatakan, bawaslu sudah memetakan indeks kerawanan terkait dengan politik uang, pemilih di luar negeri, media sosial, netralitas aparatur sipil negara (ASN), dan politisasi SARA.

"Kami berharap Pemilu di Kabupaten Bantul bisa menjadi 'ayem tentrem' dengan asas yang sudah disampaikan Bupati Bantul yaitu gotong royong," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024