Indonesia miliki modal menjadi anggota OECD

id OECD,Kemenko Perekonomian,middle income trap,Airlangga Hartarto

Indonesia miliki modal menjadi anggota OECD

Koordinator Substansi Kerja Sama Ekonomi dan Keuangan Multilateral dan Lembaga Pembiayaan Internasional Kemenko Perekonomian Muhammad Hadianto saat menyampaikan pemaparan dalam Diskusi Publik Indef yang digelar secara virtual di Jakarta, Kamis (29/2/2024) (ANTARA/Bayu Saputra)

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menilai Indonesia telah mempunyai modal yang cukup untuk menjadi anggota resmi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Koordinator Substansi Kerja Sama Ekonomi dan Keuangan Multilateral dan Lembaga Pembiayaan Internasional Kemenko Perekonomian Muhammad Hadianto mengklaim hal itu dapat dinilai dari peran Indonesia di dalam panggung global, performa ekonomi yang solid, serta struktur pemerintahan yang stabil.

“Kita saat ini memiliki modalitas yang cukup untuk menjadi anggota penuh OECD,” kata Hadianto dalam Diskusi Publik Indef yang digelar secara virtual di Jakarta, Kamis.



Dari segi peran Indonesia dalam konteks internasional, Hadianto menyoroti kesuksesan Presidensi G20 pada 2022.

Menurutnya, dalam penyelenggaraan forum tersebut Indonesia berhasil menunjukkan identitas sebagai negara yang mengedepankan dialog serta konsensus.

“Padahal kita ingat saat itu geopolitical tension sedang tinggi-tingginya antara Ukraina dan Rusia, di antara negara anggota G20 lain, tapi alhamdulillah puji Tuhan kita bisa menavigasi tantangan internal dan menjaga G20 tetap solid,” ujarnya.

Selain itu, keketuaan Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 juga menjadi bukti kesiapan Indonesia mengambil peran lebih dalam konstelasi global.



Dalam paparannya, Hadianto menilai performa ekonomi Indonesia yang solid juga telah menjadi modalitas tersendiri untuk mampu menjadi anggota tetap OECD.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,04 persen secara tahunan (yoy) dihitung dari kuartal IV 2022. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tercatat mencapai 5,05 persen secara kumulatif (c-to-c) sepanjang 2023 sehingga menjadi salah satu yang tertinggi di dunia.

Dari segi pertumbuhan ekonomi, Indonesia berada di bawah China (5,20 persen), Filipina (5,57 persen), dan Uzbekistan (6 persen). Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tercatat 5,05 persen sejajar dengan Vietnam yang juga mencatatkan angka yang sama.

Indonesia kembali menjadi negara berpendapatan menengah ke atas (upper middle-income) dengan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) 4.580 dolar AS per kapita.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemerintah nilai RI punya modal cukup jadi anggota OECD