Balita gizi buruk Kulon Progo tercatat 177 anak

id gizi buruk

Balita gizi buruk Kulon Progo tercatat 177 anak

Ilustrasi balita gizi buruk (antarafoto.com)

Jogja (Antara Jogja) - Jumlah balita penderita gizi buruk di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sampai akhir Februari mencapai 177 anak atau 0,081 dari 27.436 balita di daerah itu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo Bambang Haryatno di Kulon Progo, Jumat mengatakan jumlah itu berkurang jika dibandingkan jumlah balita penderita gizi buruk pada tahun sebelumnya yang mencapai 0,89 persen atau sekitar 180 anak.

"Balita yang menderita gizi buruk ini, 87 persennya berasal dari keluarga miskin yang tidak mampu mencukupi asupan gizi anaknya. Sisanya karena menderita cacat bawaan dan jantung atau penyakit kronis lainnya," kata Bambang.

Dia mengatakan, kecamatan yang paling banyak terdapat balita penderita gizi buruknya adalah Kecamatan Sentolo sebanyak 28 anak, Kalibawang dan Pengasih masing-masing 23 anak, dan Samigaluh sebanyak 19 anak.

"Kecamatan ini memang rentan dan paling banyak terdapat balita penderita gizi buruk. Pada tahun ini, kami akan mengupayakan penurunan balita penderita gizi buruk melalui program pemberian makanan tambahan (PMT) pemulihan," katanya.

Ia mengatakan untuk balita gizi kurang mencapai 10,73 persen dari 27.436 anak. Meski angkanya cukup tinggi, masih di bawah angka Millennium Development Goals (MDGs) sebanyak 15 persen.

"Setiap tahunnya, jumlah penderita gizi buruk dan gizi kurang di Kabupaten Kulon Progo terus mengalami penurunan, meski anggka tersebut sudah di bawah MDG`s, tapi kami tetap mengupayakan peningkatan gizi pada balita," katanya.

Dinkes, kata dia, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kulon Progo dan posyandu memberikan edukasi gizi, serta memberikan bantuan asupan gizi yang dibutuhkan penderita gizi buruk, khususnya bagi keluarga kurang mampu.

Ia mencontohkan, pada 2012, melalui Puskesmas Galur II, Dinkes memberikan asupan gizi kepada balita dari keluarga miskin dari Senin hingga Jumat. Pada Rabu dan Jumat ada konsultasi gizi dengan dokter spesialis anak dan dokter umum.

"Saat ini, penderita gizi buruk di Kecamatan Galur dengan adanya program tersebut sangat sedikit dan program pemberian gizi berhasil," katanya.

Ia mengatakan, Dinkes Kulon Progo akan terus mengembangkan beberapa program untuk menekan bertambahnya anak balita penderita gizi buruk, diantaranya dengan pengembangan program Posyandu serta keluarga sadar gizi.

"Kami merencanakan mengembangkan program tersebut agar dapat menekan jumlah anak balita gizi buruk dan salah satunya dengan pengembangan peran 961 Posyandu serta keluarga sadar gizi di daerah ini," katanya.

(KR-STR)