Gerakan Literasi Sekolah Bantul dorong budaya membaca

id membaca

Gerakan Literasi Sekolah Bantul dorong budaya membaca

ilustrasi membaca buku (Foto Antara)

Bantul (Antara) - Gerakan Literasi Sekolah yang mulai digalakkan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Pleret Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, diharapkan mampu mendorong budaya membaca para siswa yang selama ini dinilai masih rendah.

"Gerakan ini mewajibkan siswa membaca minimal 15 menit sebelum pelajaran, tapi bacaannya, buku nonmata pelajaran. Harapannya kegiatan ini bisa menciptakan budaya membaca," kata Kepala Dinas Pendidikan Dasar Bantul, Totok Sudarto, usai peluncuran Gerakan Literasi Sekolah di SMPN 2 Pleret Bantul, Kamis.

Menurut dia, Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan progam nasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Geraka ini digalakkan mengingat budaya literasi atau membaca dan menulis yang masih rendah, sehingga perlu menjadi perhatian.

Ia mengatakan, GLS di Bantul sudah berjalan dan diterapkan di sekitar 50 persen sekolah dasar (SD) dan SMP se Bantul, yang berumlah SD/MI ada 389 sekolah dan SMP/MTs berjumlah 111 sekolah. Namun GLS yang diluncurkan secara resmi baru dilakukan di SMPN 2 Pleret.

"Dinas Pendidikan siap membantu mendukung penyediaan buku-buku bacaan, namun diharapkan juga ada partisipasi masyarakat. Jadi orangtua siswa kalau mau nyumbang buku bacaan boleh. Masyarakat umum pun bisa," katanya.

Menurut dia, dalam GLS di SMPN 2 Pleret, sekolah juga memberikan kemudahan aksesibilitas untuk membaca dan tidak hanya di ruang perpustakaan, namun penyediaan buku-buku dan sudut membaca juga di beberapa titik di halaman sekolah dan kelas.

Sementara itu Kepala SMPN 2 Pleret, Tri Kartika Rina mengatakan tingkat budaya membaca secara nasional masih rendah, sehingga melalui GLS yang merupakan gerakan nasional, SMPN 2 Pleret berinisiatif mendukung gerakan itu dengan penyediaan sudut-sudut membaca di sekolah.

"Sudut-sudut membaca di sekolah dibangun, sehingga bisa dibaca kapan saja. Kami dorong siswa untuk membaca yang ringan-ringan seperti novel cerita remaja, cerpen dan menulis ringan," katanya.

Pihaknya berharap, melalui GLS ini dapat meningkatkan literasi membaca dan menulis para siswa, apalagi selama ini SMPN 2 Pleret juga telah menerbitkan majalah sekolah tiap enam bulan sekali dan koran sekolah seminggu sekali yang dikelola siswa.

(KR-HRI)