Jogja (ANTARA Jogja) - Sekitar 60 persen lulusan pendidikan tinggi jalur vokasi Politeknik LPP Yogyakarta terserap bekerja pada industri perkebunan di seluruh Indonesia.
"Hal itu menunjukkan lulusan yang kami hasilkan siap pakai untuk bekerja pada industri perkebunan," kata Direktur Politeknik LPP Galuh Banowati di Yogyakarta, Rabu.
Usai upacara wisuda 140 lulusan Politeknik LPP, ia mengatakan pihaknya berusaha menyelaraskan kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan industri perkebunan.
"Lulusan tidak hanya dibekali dengan kecukupan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga memiliki karakter dan `personality` yang tangguh sesuai dengan yang dibutuhkan industri perkebunan," katanya.
Ia mengatakan penyiapan lulusan itu dimulai sejak mahasiswa berada pada tingkat awal dengan membentuk pribadi yang dapat memimpin diri sendiri.
Selanjutnya pada pertengahan studi membentuk pribadi yang dapat memimpin kelompok, dan pada akhir pendidikan mahasiswa dibentuk agar dapat memimpin masyarakat di lingkungannya.
"Penyiapan lulusan itu tidak terkepas dari peran industri perkebunan terkait, baik perkebunan milik negara (PTPN) maupun perkebunan swasta," katanya.
Menurut dia kerja sama pembentukan karakter lulusan itu berlanjut hingga perekrutan oleh industri perkebunan.
Kerja sama juga dilakukan dengan perekrutan awal melalui pemberian beasiswa mahasiswa tingkat akhir oleh PTPN, yang secara otomatis setelah lulus akan langsung bekerja pada perusahaan perkebunan negara tersebut.
"Pada 2013 Politeknik LPP merencanakan menjalin kerja sama dengan PTPN melalui penerimaan mahasiswa dengan pembiayaan program CSR perusahaan tersebut," katanya.
Ia mengatakan Politeknik LPP mempunyai empat program studi diploma tiga (D3), yakni Teknik Kimia, Teknik Mesin, Akuntansi, dan Budi Daya Tanaman Perkebunan. Lulusan program itu berhak menyandang gelar Ahli Madya (AMd).
"Pada 2010 Politeknik LPP melakukan pengembangan program dengan membuka Program Studi Budi Daya Tanaman Perkebunan jenjang diploma empat (D4). Lulusan program itu akan menyandang gelar Sarjana Sains Terapan (SST)," kata Galuh.
Manajer Pengembangan Sumber Daya Manusia PT JA Wattie, Didik Saptoto mengatakan peluang kerja di industri perkebunan masih terbuka lebar.
"Hal itu disebabkan kebutuhan tenaga kerja lulusan pendidikan tinggi perkebunan masih cukup tinggi. Banyak industri perkebunan yang masih membutuhkan staf lulusan pendidikan tinggi perkebunan," katanya.
(L.B015)
Berita Lainnya
Polteknik YKPN Yogyakarta mewisuda 84 lulusan
Sabtu, 9 Maret 2024 22:09 Wib
Prabowo janji bangun Politeknik unggulan untuk Aceh
Selasa, 26 Desember 2023 18:09 Wib
Schneider Electric -15 politeknik negeri jalin kerja sama
Kamis, 7 Desember 2023 8:25 Wib
Dosen Indonesia raih penghargaan ICITCOM 2023
Minggu, 3 Desember 2023 16:03 Wib
Sesdilu Kemlu kuliah umum diplomasi kesehatan
Sabtu, 18 November 2023 6:38 Wib
Direktur Politeknik YKPN: Teknologi tak akan gantikan profesi akuntansi
Sabtu, 7 Oktober 2023 21:10 Wib
Lulusan Politeknik PU harus jadi pejuang infrastruktur, pinta Basuki
Selasa, 19 September 2023 0:11 Wib
Prabowo: Pendirian politeknik di Belu untuk anak pejuang
Senin, 4 September 2023 6:09 Wib