Padat karya Kulon Progo serap 107.272 naker

id padat karya serap

Padat karya Kulon Progo serap 107.272 naker

Ilustrasi proyek padat karya (Foto antarafoto.com)

Kulon Progo (ANTARA Jogja) - Program kegiatan padat karya tahun 2012 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 107.272 orang dengan anggaran Rp6 miliar.

"Angka pengangguran di Kulon Progo hanya 10.000 orang. Artinya, program padat karya sangat bermanfaat untuk mengurangi angka pengangguran dan memberdayakan masyarakat di Kulon Progo," kata Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kulon Progo, Riyadi Sunarto, Jumat.

Pada 2012, kata dia, program padat karya sebanyak 68 paket kegiatan yang tersebar di 12 kecamatan di wilayah setempat.

Kegiatan padat karya tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten sebanyak 60 paket, APBD I sebanyak dua paket dan anggaran dari pemerintah pusat sebanyak enam kegiatan. Anggaran pada karya dari APBD kabupaten sebanyak Rp6 miliar.

"Kegiatan padat karya ini dibagi dalam dua kegiatan utama yakni pembangunan infrastruktur dan ekonomi produktif. Kegiatan infrastruktur untuk membangun fasilitas umum dan sosial seperti jalan, bangket dan selokan. Sedangkan kegiatan ekonomi produktif seperti pemeliharaan kambing, sapi, perikanan darat," kata dia.

Kegiatan ekonomi produktif, kata Riyadi dilaksanakan di Kecamatan Kokap yakni pemberdayaan masyarakat melalui budidaya lele, Kecamatan Temon dipusatkan untuk menembangkan tambak udang di Pasir Mendit, Kecamatan Kalibawang digunakan untuk mengembangkan kambing dan sapi dan Tirto Rayahu untuk budidaya lele.

"Kegiatan padat karya untuk bidang ekonomi produktif dapat dipertanggung jawabkan secara administrasi. Karena ada pemeriksanaan rutin dari Kementerian Tenaga Kerja, Inspektorat Daerah (Irda) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Hari ini, ada pengawas yang dari Kementerian Tenaga Kerja yang melakukan pengawasan langsung terkait program padat karya di Pasir Mendit,"kata dia.

Selain kegiatan padat karya, kata Riyadi, ada kegiatan pemberdayaan masyarakat yang menggunakan anggaran dari APBN seperti pengelolaan kelapa terpadu di Margorejo. Sementara yang menggunakan dana cukai untuk kegiatan pengelolaan ikan di Kecamatan sentolo, aneka kripik dan Slondok di Kecamatan Girimulyo.

Sebelumnya, pemerintah kabupaten menganggarakan kegiatan padat karya senilai Rp9,9 miliar pada 2013. "Sampai saat ini, proposal yang masuk sudah mencapai 385," kata dia.
(KR-STR)