Warga Magelang berebut gunungan getuk

id gunungan getuk magelang

Warga Magelang berebut gunungan getuk

GREBEK GETUK. Sejumlah warga berebut gunungan Getuk pada perayaan hari jadi Kota Magelang ke 1106 di alun-alun kota Magelang, Jawa Tengah, Minggu (15/4). (foto Antara/Anis Efizudin/)

Magelang (Antara Jogja) - Ribuan warga Kota Magelang berebut dua gunungan getuk pada acara "Gerebek Getuk" untuk merayakan hari jadi ke-1.107 Kota Magelang di alun-alun kota tersebut, Minggu.

Tidak hanya gunungan getuk yang diperebutkan, 17 gunungan palawija berupa sayuran dan buah-buahan juga menjadi rebutan warga. Gunungan palawija tersebut dibuat oleh masing-masing kelurahan di Kota Magelang.

Prosesi Gerebek Getuk diawali dengan kirab oleh Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito, Ketua DPRD Kota Magelang Muh Hasan Suryoyudho, Sekda Sugiharto serta Forum Pimpinan Daerah masing-masing beserta istri. Prosesi dimulai dari halaman masjid besar Kauman menuju Alun-Alun Magelang.

Pada upacara gerebeg getuk tersebut semua tamu undangan dan pelaku upacara mengenakan pakaian adat Jawa dan saat pelaksanaan upacara dari aba-aba komandan upacara hingga sambutan wali kota menggunakan bahasa Jawa.

Sebelum dilakukan upacara gerebek digelar tarian khas Kota Magelang yakni Tari Undhuk dan tari kreasi baru "Magelang Berhias" yang menggambarkan Kota Magelang sebagai Kota Sejuta Bunga masuk dalam tahapan menata dan berhias. Kedua tahapan ini dimaksudkan sebagai Kota Jasa yang maju, profesional, sejahtera, mandiri dan berkeadilan.

"Kota Sejuta Bunga adalah 'branding' Kota Magelang dalam rencana  pembangunan jangka menengah daerah," kata Sigit.

Warga yang sudah menunggu di luar pagar langsung menyerbu dan berebut dua gunungan getuk dan gunungan hasil bumi setelah wali kota memberikan aba-aba gunungan untuk direbutkan. Acara berlangsung meriah dan tertib, dalam waktu singkat dua gunungan getuk masing-masing seberat 150 kilogram tersebut habis.

 Menurut Sigit, dua gunungan getuk merupakan gunungan laki-laki dan perempuan. Gunungan laki-laki menggambarkan sebagai paku bumi Jawa dan gunungan perempuan menggambarkan kota sejuta bunga.

"Kalau paku itu kuat, maka kotanya akan kokoh. Gunungan Putri digambarkan sebagai kota sejuta bunga," katanya.

Ia mengatakan, gerebek merupakan wujud syukur karena warga Magelang terus meningkat kesejahteraanya dengan limpahan rezeki melalui berbagai usaha yang dikembangkan warga Kota Magelang.

(U.H018)    

Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024