Polisi masih selidiki kematian siswi saat MOS

id polisi

Polisi masih selidiki kematian siswi saat MOS

Ilustrasi (Foto centroone.com)

Bantul (Antara) - Kepolisian Resor Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus kematian siswi baru SMKN 1 Pandak saat masa orientasi siswa di sekolah itu beberapa waktu lalu.

"Penyelidikan masih jalan, kami juga masih harus memeriksa beberapa pihak diantaranya pihak sekolah, keluarga serta beberapa teman sekolah siswa," kata Kepala Polres Bantul, AKBP Ihsan Amin di Bantul, Kamis.

Meski demikian, kata dia pihaknya masih belum dapat menentukan arah dari hasil pemeriksaan sementara tersebut, apalagi pihak keluarga Anindya juga belum melaporkan kasus meninggalnya putri mereka itu kepada pihak yang berwajib.

"Hasil pemeriksaan sementara, belum ditemukan adanya unsur pidana ataupun kekerasan lainnya," kata Mantan Kapolres Gunung Kidul DIY tersebut.

Ditanya mengenai apakah Polres Bantul berencana memanggil sejumlah pihak lain, seperti Dinas Pendidikan Menengah Atas dan Nonformal (Dikmenof) Bantul, untuk melakukan penyelidikan lebih jauh pihaknya belum dapat memastikan.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Bantul, AKP Alaal Prasetyo mengatakan, pemeriksaan terhadap sejumlah saksi atas kasus tersebut sudah dilakukan oleh kepolisian sektor (Polsek) Pandak.

Oleh sebab itu, kata dia Polres Bantul hanya berfungsi melakukan "back up", dan dari hasil pemeriksaan sementara juga belum ada kesimpulan maupun perkembangan yang berarti.

"Pihak sekolah sudah diperiksa, namun untuk pemeriksaan keluarga korban terkait adanya penyakit bawaan belum dilakukan, karena keluarga juga masih syok dengan musibah itu," katanya.

Anindya Ayu Puspitasari, siswi baru SMKN 1 Pandak dilaporkan pingsan usai menjalani hukuman "squod jump" saat kegiatan baris-berbaris dalam MOS pada Jumat (19/7), dan meninggal dunia ketika dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Bantul.

(KR-HRI)